
Repelita Tidore - Sebuah video berdurasi 2 menit 1 detik dari akun TikTok @kaksProduction memicu perhatian publik.
Dalam rekaman itu, komika Abdur Arsyad tampak berbincang dengan Sultan Tidore, H. Husain Alting Sjah.
Namun sorotan justru tertuju pada pengakuan sang sultan soal tawaran pengelolaan tambang dari dua orang menteri.
Sultan Tidore mengungkapkan bahwa dua menteri datang menemuinya untuk menawarkan pemanfaatan tambang nikel di wilayahnya.
Alih-alih menerima tawaran tersebut, Sultan Tidore menolak dengan cara halus karena berpegang pada prinsip menjaga kehormatan adat dan kelestarian tanah leluhur.
Ia menyebut dirinya memiliki proyek besar, yaitu bertekad tetap menjadi orang baik di tengah situasi bangsa yang menurutnya sedang tidak baik-baik.
Sultan menegaskan tidak ingin terlibat dalam aktivitas tambang yang dapat menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakatnya.
Dalam video itu, Sultan Tidore juga menyoroti nasib warga lokal yang berani menyuarakan protes terhadap tambang.
Menurutnya, anak-anak muda yang menyuarakan ketidakadilan justru dijebloskan ke penjara.
Ia menyebut mereka hanya ingin keadilan, namun dihadiahi sel berukuran dua kali tiga meter.
Sultan juga menegaskan bahwa nikel di Maluku Utara seharusnya milik masyarakat adat, bukan sepenuhnya diangkut ke Jakarta tanpa melibatkan rakyat setempat.
Baginya, menjaga martabat daerah lebih penting daripada mengejar keuntungan tambang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

