Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Saldo Tabungan Diblokir saat Keluarga Mau Operasi, Warganet: Kalau Tak Bisa Membahagiakan, Jangan Menyusahkan Rakyat

Repelita Jakarta - Kebijakan pemblokiran rekening bank yang tidak aktif selama tiga bulan menuai sorotan tajam dari masyarakat, terutama setelah viralnya keluhan seorang wanita yang tidak dapat mengakses tabungan saat keluarganya memerlukan biaya operasi.

Peristiwa ini terungkap melalui unggahan akun Instagram @nyinyir_update_official pada Rabu, 30 Juli 2025, yang menampilkan seorang perempuan dengan tangan terinfus berada di rumah sakit.

Dalam unggahan tersebut, ia memperlihatkan upayanya menarik uang di ATM yang gagal dilakukan karena rekening dibekukan.

Ia menyebutkan bahwa pembekuan terjadi lantaran rekeningnya dianggap tidak aktif selama tiga bulan.

Wanita tersebut meluapkan kekesalannya terhadap kebijakan tersebut, menganggap negara justru menyulitkan rakyat di tengah situasi mendesak.

“Kalian meresahkan dan menyusahkan rakyat. Bayangin keluarga mau operasi tapi duit di rekening semua tapi malah gak bisa ditarik. Daripada menahan uang rakyat, kenapa gak blokir situs-situs judi online,” tulisnya.

Unggahan itu langsung menyedot perhatian warganet.

Dalam waktu empat jam setelah diposting sekitar pukul 17.00 WIB, postingan tersebut telah disukai 29 ribu kali, dikomentari oleh lebih dari tujuh ribu akun, dan dibagikan lebih dari enam ribu kali.

Reaksi publik pun bermunculan.

Banyak netizen yang menyuarakan keresahan serupa, merasa takut menyimpan uang di bank lantaran khawatir dibekukan tanpa pemberitahuan jelas.

Akun @imavi menulis, “Kok jadi takut ya nabung di bank, takut pas mau ambil dibekukan juga.”

Akun lainnya, @anda***pe, menandai pejabat tinggi dan menuliskan, “@prabowo @gibran_rakabuming, tolong hentikan segera kebijakan bawahan Anda yang terhormat tersebut pak. Itu uang rakyat, tanah-tanah rakyat! Mau dipakai atau tidak, negara tidak ada hak sama sekali mengambilnya, mengaturnya! Tolonglah jangan buat rakyat semakin muak dan susah dengan kebijakan kalian yang menamakan diri pejabat. Mohon atensinya.”

Tak sedikit pula komentar emosional dari warga yang merasa semakin tertekan oleh berbagai kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil.

“Sumpah gak pernah sebenci ini sama pemerintah,” tulis akun @sukas*op.

“ATM nganggur diblokir, tanah nganggur kena, warga nganggur gak peduli. Tapi warga dapat kerja dipajaki,” sindir akun @true***vi.

Akun @oohah mengeluhkan biaya admin yang terus berjalan meski rekeningnya dianggap tidak aktif, “Rekening nganggur apaan? Orang tiap bulan ada transaksi kepotong biaya admin.”

“Pas lagi perlu malah dibekukan. Padahal duit kita sendiri,” tulis akun @febri*16.

Menanggapi polemik tersebut, PPATK menjelaskan bahwa pembekuan dilakukan terhadap rekening dormant atau tidak aktif selama sedikitnya tiga bulan.

Melalui akun resminya @ppatk_indonesia, mereka menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bentuk pencegahan terhadap praktik kejahatan seperti pencucian uang dan penyalahgunaan rekening atas nama orang lain.

“Untuk melindungi masyarakat dan sistem keuangan, PPATK menghentikan sementara transaksi pada sejumlah rekening dormant, sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2010,” terang PPATK, Jumat (25/7).

PPATK juga mengklaim bahwa rekening yang dibekukan sering kali telah dipindahtangankan atau digunakan oleh pihak lain yang bukan pemilik sah, sehingga rawan disalahgunakan untuk keperluan ilegal.

Namun demikian, masyarakat berharap agar penegakan aturan tersebut mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan tidak serta-merta menimbulkan kesulitan bagi rakyat.

“Kalau tidak bisa membahagiakan, jangan menyusahkan rakyat,” pungkas seorang warganet yang menyoroti tajam kebijakan ini.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved