Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prabowo Miskin Perasaan Kerakyatan

 Taufik: Pak Prabowo Tertawa Saya Diajukan Jadi Wagub DKI | kumparan.com

Repelita Bandung - Pernyataan Rizal Fadillah menyoroti langkah Prabowo yang mendatangi Solo untuk menemui Joko Widodo, dinilai justru memperlihatkan kurangnya kepekaan terhadap perasaan rakyat.

Menurut Rizal, pidato Prabowo yang kerap menyebut “demi rakyat” hanya menjadi omongan kosong karena sikapnya menunjukkan sebaliknya.

Ia menilai Prabowo datang bukan hanya menjenguk orang sakit, melainkan tampak seperti seorang pesakitan yang sowan ke tuannya.

Rizal menegaskan Prabowo seakan lupa bahwa Jokowi sedang disorot masyarakat akibat berbagai persoalan politik yang belum tuntas.

Banyak kalangan, termasuk para aktivis, menunggu langkah nyata Prabowo untuk memutus mata rantai persoalan warisan rezim sebelumnya.

Sayangnya, Rizal menyebut justru tidak ada sinyal positif yang terlihat, melainkan gestur lemah yang membuat Prabowo seolah patut dikasihani.

Ia pun menyebut harapan akan perubahan kian menipis karena Prabowo dinilai lebih mirip bebek peliharaan ketimbang macan.

Dalam kunjungannya ke Solo, Prabowo disebut lebih dulu mampir ke PSI sebelum akhirnya melapor kepada Jokowi tentang hasil kunjungan luar negeri, membahas diplomasi dan komoditas strategis.

Rizal melihat sikap Prabowo masih seperti menteri yang melapor kepada presiden, bukan seorang presiden yang telah terpilih.

Publik membaca hal ini sebagai tanda bahwa Jokowi tetap menjadi presiden bagi Prabowo.

Setelah sebelumnya mengecilkan upaya penelusuran ijazah Jokowi, Prabowo juga sempat memuji menteri-menteri titipan Jokowi, lalu sowan ke rumah Jokowi di Sumber bersama sejumlah menteri lainnya.

Rizal mengungkap kekecewaannya karena ketika para purnawirawan mendesak pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, Prabowo tak merespons sama sekali.

Begitu pula persoalan PIK 2 yang dinilai mengancam kedaulatan negara, menurut Rizal, tak pernah disentuh Prabowo.

Rizal beranggapan Prabowo lebih layak disebut follower atau Jokower, bukan pemimpin.

Saat Gibran didesak mundur, Jokowi beralasan bahwa presiden dan wakil presiden dipilih dan diturunkan satu paket.

Menurut Rizal, pernyataan itu keliru karena UUD 1945 Pasal 7A membolehkan presiden dan wakil presiden dimakzulkan secara terpisah.

Rizal melihat pernyataan Jokowi itu sebagai tekanan moral bagi Prabowo agar terus melindungi Gibran.

Ia menilai Prabowo patuh bagaikan gajah yang digiring.

Prabowo pun dianggap abai pada tuntutan rakyat untuk meminta pertanggungjawaban Jokowi atas berbagai kerusakan hukum, politik, sosial, dan ekonomi.

Rizal menilai Prabowo tetap menjadi abdi dalem Raja Jawa, yang rutin sowan sebagai ritual wajib.

Baginya, orientasi dan perasaan kerakyatan Prabowo hanya sebatas retorika, sedangkan kesetiaan pada Jokowi tetap dijaga.

Rizal pun mengajak rakyat untuk mendesak lembaga politik agar segera memakzulkan Prabowo dan Gibran secara bersamaan.

Menurutnya, kedaulatan rakyat harus diambil kembali, penjajahan harus disingkirkan, dan penjahat politik harus dihentikan agar tidak terus merampok bangsa. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved