Repelita Jakarta - Aktivis Nicho Silalahi menyampaikan pandangannya terkait sosok yang pantas mendampingi Presiden Prabowo Subianto sebagai wakil presiden.
Ia menegaskan bahwa masih banyak tokoh layak selain Gibran Rakabuming Raka.
“Banyak orang yang layak mendampingi pak @prabowo untuk mimpin negeri ini,” tulis Nicho lewat akun X miliknya pada Kamis, 10 Juli 2025.
1. Sejumlah Sosok yang Dinilai Layak
Nicho menyebut beberapa nama yang menurutnya bisa menjadi pendamping Presiden Prabowo.
Di antaranya Prananda Prabowo dan Andika Perkasa dari PDIP, Agus Harimurti Yudhoyono dari Partai Demokrat, hingga Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
“Misalnya Pranda Prabowo, Andika Perkasa, @AgusYudhoyono dan masih banyak lagi serta bila perlu prof @bang_dasco pun layak mendampingi beliau,” tulisnya.
2. Penolakan Terhadap Gibran
Nicho dengan tegas menolak keberadaan Gibran sebagai wakil presiden.
Ia menyebut Gibran sebagai "Anak Haram Konstitusi" yang menjadi simbol buruk bagi generasi muda.
“Aku menolak Anak Haram Konstitusi itu karena dia menjadi contoh buruk generasi muda yang mendapatkan sebuah pekerjaan dicarikan bapaknya,” tegasnya.
Menurut Nicho, Gibran mendapatkan kekuasaan bukan karena kemampuan, tetapi karena bantuan sang ayah dan paman.
“Tanpa punya harga diri dia memanfaatkan kekuasaan bapak dan pamannya demi merubah aturan yang ada untuk memuluskan jalan politiknya,” lanjutnya.
3. Seruan Pemakzulan Gibran
Nicho menyoroti desakan dari Forum Purnawirawan TNI untuk memakzulkan Gibran.
Ia mendukung penuh langkah forum tersebut.
“Jika berbicara tentang nasib bangsa dan negara maka aku mendukung penuh para purnawirawan dan tokoh masyarakat yang menginginkan @gibran_tweet di makzulkan,” tulis Nicho dalam unggahan pada Selasa, 8 Juli 2025.
Ia juga menyinggung ancaman pendudukan MPR bila desakan pemakzulan tidak direspons.
4. Kekhawatiran Terhadap Usia Prabowo
Nicho menyebut faktor usia Prabowo sebagai salah satu alasan penting untuk mengevaluasi posisi wakil presiden.
“Sebab usia pak @prabowo sekarang ± 74 Tahun dan itu sangat berpotensi dalam gangguan kesehatan serta berpeluang besar untuk berhalangan tetap (maaf meninggal),” ujarnya.
Ia menyampaikan ketakutan jika Gibran menggantikan Prabowo secara otomatis.
“Jika beliau berhalangan tetap maka yang menggantikannya anak haram konstitusi buah dari kerja sang paman di MK,” ungkap Nicho.
5. Harapan Jika Gagal Makzulkan Gibran
Jika upaya pemakzulan tidak berhasil, Nicho berharap Presiden Prabowo bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan baik.
“Jika kita gagal memakzulkan Anak Haram Konstitusi atau minimal dia tidaklah memimpin negri ini, marilah kita bersama-sama mendoakan agar pak @prabowo bisa purna tugas dengan baik serta diberikan kesehatan dan umur yang panjang,” pungkasnya.
Adapun surat pemakzulan terhadap Gibran telah dikirim Forum Purnawirawan TNI sejak 26 Mei 2025.
Surat itu ditandatangani oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
Laksamana Slamet menegaskan langkah paksa akan diambil jika jalur formal diabaikan.
"Kalau sudah kita dekati dengan cara yang sopan, tapi diabaikan, enggak ada langkah lagi selain ambil secara paksa, kita duduki MPR Senayan sana, oleh karena itu saya minta siapkan kekuatan," tegasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

