Mahfud Sebut Ada Ancaman Terselubung soal Pemakzulan Gibran, Said Didu: Itu Ulah Pejabat Kepercayaan Jokowi

Repelita Jakarta - Muhammad Said Didu menanggapi pernyataan Mahfud MD soal sulitnya upaya pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Mahfud menyebut bahwa kekuatan politik Presiden Prabowo Subianto jauh lebih besar dibandingkan kelompok purnawirawan yang mendorong pemakzulan.

Ia juga menilai secara moral surat usulan pemakzulan memiliki dasar, namun secara politik sulit untuk diwujudkan.

"Kalau dari sudut politik, menurut saya agaknya tidak jadi itu pemakzulan," ujar Mahfud.

Mahfud menambahkan bahwa jika surat pemakzulan tetap diproses, maka waktunya akan sangat lama dan tidak mudah dijalankan.

Ia juga mengungkapkan bahwa ada unsur ancaman terselubung dalam dinamika pemakzulan tersebut.

Menurut Mahfud, Presiden Jokowi pernah menyatakan bahwa menjatuhkan wakil presiden tidak bisa dilakukan sendiri, karena keduanya satu paket dalam pemilihan.

"Respons Pak Jokowi kan begitu, 'Kalau mau menjatuhkan wakil presiden, gak bisa loh hanya wakil presiden. Itu satu paket'," ungkap Mahfud.

Menanggapi hal itu, Said Didu memberikan sindiran tajam melalui akun X miliknya.

Ia menyebut bahwa ancaman yang diungkap Mahfud MD sangat mungkin datang dari pejabat kepercayaan Jokowi.

"Dan pengirim ancaman tersebut adalah pejabat yang sangat dipercaya," tulis Said Didu.

Ia menambahkan bahwa pejabat itu berasal dari lingkaran dekat Presiden Jokowi selama masa pemerintahannya.

"Selama pemerintahan Jokowi," tandasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga