
Repelita Bandung - Politikus Partai Ummat Buni Yani menyoroti langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengganti nama RSUD Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih.
Menurut Buni Yani, kebijakan tersebut menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi alergi terhadap hal-hal berbau Islam.
“Kalau Dedi Mulyadi alergi dengan hal-hal yang berbau Islam ya memang begitulah adanya. Fakta berbicara sendiri,” ujarnya melalui akun Facebook pribadinya.
Ia juga mengunggah video lama saat Dedi Mulyadi sembah sungkem kepada Kereta Kencana Ki Jaga Rasa.
Kereta kencana itu merupakan milik pribadi Dedi Mulyadi yang disimpan di kediamannya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.
Video tersebut direkam pada Agustus 2023 saat Dedi melepas kereta tersebut membawa bendera pusaka untuk Upacara HUT ke-78 RI di Istana Merdeka.
Sorotan terhadap Dedi Mulyadi makin menguat setelah nama RSUD Al Ihsan resmi diganti.
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445 Tahun 2025 yang dikeluarkan pada 19 Juni 2025.
RSUD tersebut berada di Kabupaten Bandung dan selama ini dikenal memiliki nuansa religius karena menggunakan nama Islami.
Menanggapi kontroversi, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa perubahan nama dilakukan untuk meluruskan persepsi publik.
Ia menyebut rumah sakit tersebut merupakan milik Pemprov Jabar dan seluruh pembiayaannya berasal dari APBD, bukan dari dana umat.
“Pernyataan itu saya luruskan,” tegas Dedi dalam keterangan resminya di Bandung.
Ia juga menjelaskan bahwa sejak 2004, kepemilikan rumah sakit tersebut telah beralih ke Pemprov Jabar.
Peralihan tersebut menyusul kasus korupsi yang menjerat pimpinan Yayasan Al Ihsan.
Kasus itu berujung pada putusan Mahkamah Agung Nomor 372/Pid/2003 yang menyatakan seluruh aset RS Al Ihsan dirampas untuk negara.
Dengan demikian, rumah sakit tersebut secara hukum sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah provinsi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

