Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Negara Barat Kompak Akui Palestina September, Israel Kecam Langkah Prancis hingga Kanada

Top Post Ad

Repelita Jakarta - Deretan negara Barat yang selama ini menjadi sekutu dekat Amerika Serikat secara serempak mengumumkan sikap mendukung pengakuan kemerdekaan Palestina pada forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dijadwalkan berlangsung September mendatang.

Prancis menjadi negara pertama yang menyatakan langkah tersebut, dengan Presiden Emmanuel Macron pada 24 Juli 2025 menegaskan bahwa penghentian konflik di Jalur Gaza menjadi dasar utama keputusan ini karena jutaan warga sipil harus segera diselamatkan dari bencana kemanusiaan.

Melalui unggahan di akun X resminya, Macron menulis bahwa pihaknya mendesak tercapainya gencatan senjata total, pembebasan semua sandera, hingga pengiriman bantuan kemanusiaan secara besar-besaran demi rakyat Gaza.

Tak berselang lama, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengumumkan bahwa pemerintahannya akan turut mengakui negara Palestina pada forum Majelis Umum PBB September nanti. Pernyataan itu ia sampaikan pada 29 Juli 2025, seraya menekankan bahwa jalan damai harus ditegakkan melalui komitmen gencatan senjata dan kebangkitan kembali solusi dua negara yang sempat terancam.

Starmer mengingatkan bahwa sejak awal pemerintah Inggris memang menaruh komitmen untuk mendukung kedaulatan Palestina asalkan skema solusi dua negara berjalan, namun situasi Gaza yang terus memburuk membuat London harus segera mengambil sikap tegas.

Dukungan serupa juga datang dari Malta. Melalui pernyataan Perdana Menteri Robert Abela pada Selasa malam, Malta memastikan akan mendukung pengakuan negara Palestina sebagai bentuk komitmen mereka pada upaya mewujudkan perdamaian permanen di kawasan Timur Tengah.

Langkah keempat disusul Kanada, yang pada 30 Juli 2025 lewat Perdana Menteri Mark Carney menyatakan dukungan serupa. Ottawa menilai bahwa pengakuan kemerdekaan Palestina di Majelis Umum PBB September nanti adalah cara menjaga harapan tercapainya solusi damai dua negara, di tengah konflik panjang Israel-Palestina yang kian memanas.

Gelombang pengakuan ini muncul di tengah tekanan global terhadap Israel yang belakangan menuai kecaman internasional karena blokade Gaza yang memicu bencana kelaparan parah. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 100 warga sipil, mayoritas anak-anak, tewas akibat kelaparan, dan sekitar 900 ribu anak lainnya terancam kekurangan gizi.

Meskipun Israel sempat membuka jalur darat dan udara untuk penyaluran bantuan, serangan militer tetap berlangsung di berbagai titik, membuat ribuan warga sipil rentan ditembaki saat antre bantuan.

Laporan terbaru menunjukkan korban jiwa akibat agresi militer Israel di Gaza sudah melewati angka 60 ribu orang, disertai ratusan ribu korban luka dan belasan ribu warga masih dinyatakan hilang.

Pemerintah Israel langsung mengecam langkah keempat negara Barat ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pengakuan kemerdekaan Palestina hanya akan dijadikan pijakan untuk melemahkan eksistensi Israel di Timur Tengah.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved