Sejumlah Bank Dibidik KPK

 

Repelita Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kemungkinan memeriksa sejumlah bank dalam rangka mengusut aliran dana dalam bentuk uang tunai yang dibawa menggunakan 19 koper dari Papua.

Uang tersebut diduga digunakan untuk membeli jet pribadi, terkait kasus dugaan suap dana operasional Pemerintah Provinsi Papua.

“Ya semua pihak tentu telah didalami dan ditelusuri, namun tentu penyidik juga mempertimbangkan perannya masing-masing seperti apa dalam konstruksi perkara ini,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo.

Menurut Budi, penyidik menduga uang dalam koper tersebut berasal dari pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Ia menyebutkan bahwa proses pencairan dana tersebut sedang ditelusuri lebih lanjut.

“Tentu ada mekanismenya dalam pencairan APBD. Bisa jadi ada pembiayaan-pembiayaan yang sifatnya fiktif, atau modus-modus lainnya. Itu semuanya sedang didalami,” ujarnya.

Pada 11 Juni 2025, KPK menyatakan bahwa kasus dugaan suap terkait dana penunjang operasional kepala dan wakil kepala daerah Papua tahun 2020 hingga 2022 menyebabkan kerugian negara sebesar Rp1,2 triliun.

KPK menyebut dua orang sebagai tersangka dalam perkara tersebut.

Mereka adalah mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua Dius Enumbi dan mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Namun, status tersangka Lukas Enembe gugur setelah ia meninggal dunia pada 26 Desember 2023. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga