Rusuh Job Fair Bekasi Jadi Sorotan Dunia, Ribuan Pelamar Kerja Rebutan QR demi Lowongan Seret

 

Repelita Bekasi - Kericuhan terjadi dalam acara Job Fair bertajuk Bekasi Pasti Kerja yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi.

Sejumlah video memperlihatkan lautan pencari kerja memadati area sebuah universitas di Cikarang.

Diperkirakan ada 25 ribu pencari kerja yang hadir, sementara kuota lowongan kerja hanya tersedia untuk 3.000 orang.

Kepadatan massa menyebabkan suasana berubah tak terkendali.

Peserta terlihat berebut memindai kode QR untuk mendapatkan akses masuk.

Kerumunan makin ricuh dengan teriakan dan saling dorong antarpeserta.

Beberapa pencari kerja bahkan menaiki mobil pemadam kebakaran untuk berteduh dari panas.

Kondisi di lokasi diperparah dengan cuaca terik.

Sejumlah orang dikabarkan jatuh pingsan akibat kelelahan dan sesak napas.

Pegiat media sosial Murtadha One menyoroti kejadian ini melalui akun X pribadinya.

“Dih malu-maluin banget sampe diberitain oleh media asing,” tulisnya, Kamis.

Salah satu media asing yang menyoroti insiden ini adalah Channel News Asia.

Murtadha menyayangkan kekacauan tersebut mencoreng citra Indonesia di mata internasional.

Kritik juga muncul karena kurangnya perencanaan teknis dari pihak penyelenggara.

Job fair itu berlangsung pada 27 Mei 2025 lalu.

Kericuhan ini menjadi bahan diskusi di berbagai platform media sosial.

Warganet menyebut kekacauan ini sebagai potret darurat lapangan kerja yang belum teratasi.

Salah satu pengguna X menulis, “Kalau lapangan kerja memadai dan sistem pendaftarannya transparan, nggak bakal kayak gini.”

Peristiwa ini memantik desakan agar pemerintah daerah lebih matang dalam merancang agenda serupa ke depan.

Job Fair seharusnya menjadi solusi, bukan menambah beban dan risiko bagi para pencari kerja. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga