
Repelita Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan, menanggapi polemik ijazah Presiden Jokowi yang kini melebar ke persoalan skripsi.
Luhut menilai bahwa isu tersebut tidak membawa manfaat apa pun bagi kemajuan bangsa.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak terpecah oleh pihak-pihak yang terus menghembuskan narasi yang mengganggu pemerintahan Prabowo.
Luhut juga mengingatkan agar polemik semacam ini tidak dijadikan alat politik yang bisa merusak persatuan.
Sementara itu, Rismon Sianipar, salah satu penggugat, menyatakan bahwa ia tengah menyiapkan laporan baru terkait skripsi Jokowi.
Ia mengklaim telah menemukan kejanggalan dalam isi skripsi, terutama penggunaan teknologi yang dinilai terlalu maju untuk masa pembuatannya.
Tak hanya itu, Rismon juga berencana menyelidiki lokasi kuliah kerja nyata yang disebut pernah diikuti Jokowi.
Menurutnya, langkah ini untuk memperkuat dugaan bahwa ijazah Presiden palsu.
Isu ini diketahui masih diproses di Pengadilan Negeri Surakarta dan Sleman.
Roy Suryo bersama timnya juga kembali menggulirkan tudingan baru terkait keaslian skripsi Jokowi.
Mereka berniat membawa kasus tersebut ke Bareskrim serta membuka gugatan perdata.
Menanggapi ancaman laporan baru itu, Presiden Jokowi menyatakan siap menghadapi semua tuntutan dari pihak Roy Suryo cs.
“Silakan saja kalau mau lapor, kita hadapi,” kata Jokowi.
Dalam diskusi yang digelar baru-baru ini, turut hadir Roy Suryo serta Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, melalui sambungan Zoom.
Mereka saling beradu pandangan mengenai validitas tudingan tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

