
Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo menanggapi pernyataan politikus PDIP Beathor Suryadi terkait dugaan ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo dicetak ulang di Pasar Pramuka pada 2012.
Roy menyebut pernyataan itu layak ditelusuri lebih lanjut karena melibatkan sejumlah nama penting dalam proses pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam keterangannya, Roy menyarankan agar aparat segera menyelidiki pengakuan Beathor.
Ia menyebut nama-nama seperti Anggit Nugraha, David dan Nugroho dari Tim Solo, serta Denny Iskandar, Indra, dan Yulianto dari Tim Jakarta sebagai pihak yang perlu dimintai keterangan.
Selain itu, dia menyebut juga sejumlah tokoh seperti Prasetyo Edi Marsudi, Juri Ardiantoro, M Syarif, dan Andi Widjajanto.
Menurut Roy, jika pernyataan Beathor terbukti benar, maka penegak hukum tidak boleh diam.
Ia pun menyindir bahwa kasus ini seharusnya tidak mendapat perlakuan istimewa.
Roy bahkan menyebut kebakaran Pasar Pramuka pada 2 Desember 2024 bisa jadi menghilangkan jejak penting dari dugaan ini.
“Semoga kebakaran itu bukan rekayasa untuk menghapus bukti,” ujar Roy dalam keterangannya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

