Repelita Jakarta - Perdebatan sengit terjadi dalam tayangan debat politik Rakyat Bersuara yang disiarkan iNews TV pada Rabu.
Saling sindir antara pengamat politik Rocky Gerung dan Sekjen relawan GibranKu, Pangeran Mangkubumi, memanas saat membahas isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Topik pemakzulan yang diangkat oleh Forum Purnawirawan TNI menjadi pemicu utama ketegangan.
Pangeran Mangkubumi menilai wacana tersebut tidak memiliki dasar substansi.
Ia mengaitkan situasi politik saat ini dengan konsep anechoic chamber atau ruangan kedap suara.
"Seolah terus digiring untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa politik yang bising dari segi narasi, namun hening dari segi substansi, persis seperti polemik hari ini," ucapnya.
Ia mengajak generasi muda untuk masuk dalam ruang kedap suara itu agar bisa mendengarkan "detak jantung rakyat".
Namun, Rocky Gerung justru menyindir dengan mematikan mikrofon dan berkata sinis.
"Kalau pakai audio, nanti ada anechoic chamber effect. Saya mendengarkan suara saya sendiri, sama seperti Anda katakan tadi. Anda minta supaya kita mendengarkan detak jantung," ucapnya.
Ia menuding kekacauan politik justru diciptakan oleh lingkaran kekuasaan.
"Jadi kekacauan itu terjadi justru karena anechoic chamber dibuat sendiri oleh kalangan istana. Istana siapa? Ya Istana Jokowi pada waktu itu."
Rocky menyebut jika wacana pemakzulan tidak penting, maka tak akan ramai diperbincangkan.
"Tapi kalau satu purnawirawan bicara, dua ikut, tiga ikut, lalu empat BEM ikut, lalu 500 emak-emak ikut, lalu jadi berita di New York Times, itu artinya ada sesuatu di negeri ini."
Rocky juga mempertanyakan apakah Pangeran pernah membaca jurnal PSI yang pernah ia tulis.
"Sebelum dia jadi PSI saya ngajar di situ. Tanya Ade. Anda lihat jurnal PSI pertama yang nulis saya, judulnya Arah Generasi. Baca enggak?"
Pangeran menjawab, "Saya mendengar ya. Saya mendengar tapi saya tidak (membaca)."
Rocky membalas, "Oke. Ada yang membaca dengan kuping rupanya."
Rocky menegaskan bahwa dirinya berpihak pada jalan pikiran dalam urusan publik, bukan pada tokoh tertentu.
"Soal Gibran, saya lebih tahu dari you. Gibran datang ke rumah saya ngeluh, ngadu. Kalau saya buka lagi di sini, yang saya buka pernah buka di situ cuma 7 persen. Masih ada 93 persen nama-nama itu."
Sosok Pangeran Mangkubumi dikenal sebagai aktivis yang kemudian beralih menjadi pengacara dan kini aktif berpolitik.
Ia menjabat sebagai Sekjen relawan GibranKu.
Pangeran tercatat pernah menggugat Holywings melalui Aliansi Pemuda Nusantara terkait minuman keras.
Ia mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Di media sosial, ia tampak akrab dengan sejumlah tokoh nasional seperti Antasari Azhar, Hotman Paris, dan Tjahjo Kumolo.
Beberapa informasi menyebutkan bahwa Pangeran menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan dan memiliki peran di PT Panglima Negara Jaya, meski belum terverifikasi sepenuhnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok