Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prof Hamid Awaludin Sebut Jokowi Senang Playing Victim, Sindir Gaya Politik di Balik Isu Ijazah Palsu

Repelita Jakarta - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Rusia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prof Hamid Awaludin, menanggapi isu ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali ramai dibicarakan publik.

Dalam sebuah video yang beredar, Hamid menyebut gaya politik Jokowi kerap memainkan peran sebagai pihak yang terzalimi.

“Saya tidak kaget, memang gayanya Pak Jokowi, senang playing victim. Seolah-olah dizalimi,” ujarnya pada Rabu (18/6/2025).

Hamid menilai bahwa isu keaslian ijazah Jokowi menyimpan bobot serius dalam ranah kredibilitas politik.

Menurutnya, jika benar terbukti ijazah yang digunakan Jokowi palsu, maka hal itu bisa dikategorikan sebagai bentuk kebohongan terhadap rakyat Indonesia.

“Karena kalau memang terbukti dia ijazah palsu, maka dia bisa dikategorikan membohongi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan ijazah tersebut bukanlah sekadar syarat administratif, melainkan landasan hukum pencalonan presiden.

“Apa bohongnya? Dia pakai ijazah itu untuk mendaftar menjadi calon Presiden kan? Dan ketika dia diproses menjadi Presiden kan seluruh rakyat yang memilih dia. Artinya dia bohongi rakyat Indonesia, kalau terbukti (ijazahnya palsu),” ucapnya.

Hamid juga mempertanyakan kenapa isu tersebut baru kembali muncul sekarang, padahal menurutnya sudah berembus sejak tahun 2018.

Ia menduga isu ini sengaja dipelihara untuk membentuk kesan bahwa Jokowi adalah korban fitnah.

“Ini kan tudingan ijazah palsu ini bukan baru beberapa bulan terakhir. 2018 kalau saya gak salah sudah mulai, karena itu dipakai, dipelihara isu ini seolah-olah dia dizalimi,” jelas Hamid.

Ia meyakini kemunculan ulang isu ini bukan tanpa maksud politik dari Jokowi.

“Nah kulminasinya ingin dia buktikan bahwa kalian salah. Kalau tudingan ijazah palsu itu terbukti salah maka dia berpersepsi tudingan lain otomatis salah juga. Itu cara berpikir dia,” sambungnya.

Hamid juga menyebut bahwa Jokowi masih berupaya menjaga eksistensi panggung politik meskipun masa jabatannya telah usai.

“Ini game yang dia mainkan, dengan melihat gaya beliau, suka memelihara nama dipentaskan meskipun sudah selesai. Presiden tetap saja kan dia berbuat sesuatu agar mentas terus di panggung,” tutup Hamid.

Sementara itu, Jokowi sebelumnya menyatakan dirinya sangat direndahkan dengan tuduhan ijazah palsu.

Menurutnya, tuduhan itu sudah melampaui batas dan bersifat menghina secara personal.

“Ini kan bukan objek penelitian. Ini sudah menghina saya sehina-hinanya. Sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu. Sudah merendahkan saya serendah-rendahnya,” kata Jokowi dari kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Senin kemarin.

Tudingan itu datang dari berbagai pihak, termasuk Roy Suryo dan beberapa koleganya yang menyuarakan keraguan terhadap keabsahan ijazah tersebut.

Jokowi telah melaporkan mereka ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 30 April 2025.

Ia menyatakan bahwa semua proses akan diserahkan kepada penegak hukum untuk diuji secara objektif.

“Nanti bisa dibuktikan lewat proses hukum. Kita lihat proses di pengadilan seperti apa. Nanti akan menjadi pembelajaran bagi kita semua,” ucapnya.

Jokowi menambahkan bahwa energi bangsa seharusnya difokuskan pada tantangan besar yang sedang dihadapi, khususnya dalam sektor ekonomi global.

Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga persatuan dan kekompakan demi kemajuan bangsa.

"Dan menurut saya hari ini dalam tantangan global yang sangat berat, yang diperlukan negara kita kompak, saling berangkulan, menjaga kesatuan dan persatuan, terutama elit dan seluruh masyarakat," tambahnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved