Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Empat Tokoh Ini Dinilai jadi Kunci Pemakzulan Gibran

 Empat Tokoh Ini Dinilai jadi Penentu Pemakzulan Gibran

Repelita Jakarta - Situasi politik di dalam negeri tengah menghadapi dinamika kompleks yang memengaruhi keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menunda pembacaan surat pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Sidang Paripurna.

Analis Politik dan Militer Universitas Nasional, Selamat Ginting, mengungkapkan bahwa suasana batin Presiden Prabowo Subianto bersama tiga tokoh partai besar diduga menjadi faktor utama penundaan tersebut.

Menurut Selamat, situasi global dan nasional yang sedang tidak stabil membuat Presiden Prabowo memilih untuk tidak menambah persoalan baru di dalam negeri.

"Jadi tentu saja DPR itu tidak bisa ujuk-ujuk ya kira-kira, tiba-tiba, sekonyong-konyong membacakan hal itu," jelas Selamat dalam podcast Madilog yang disiarkan di kanal Youtube Forum Keadilan TV, Kamis (26/6/2025).

Lebih jauh, Selamat menyebut ada tiga elit partai politik besar selain Presiden Prabowo yang berperan penting dalam sikap DPR menunda agenda tersebut.

Yang pertama adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga menjabat sebagai Presiden.

Kemudian Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Ketiga adalah tokoh Partai Demokrat sekaligus mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dan yang keempat, menurut Selamat, adalah Surya Paloh dari Partai Nasdem.

Selamat memperkirakan keempat tokoh besar ini belum mencapai kesepakatan bersama terkait pemakzulan Gibran melalui parlemen.

"Sehingga belum terjadi apa yang diharapkan atau anti klimaks," tuturnya.

Ketidakpastian ini menjadi alasan utama DPR menunda pembacaan surat tersebut demi menjaga stabilitas politik dan menghindari eskalasi ketegangan di tengah situasi global yang juga memanas, khususnya dengan konflik Timur Tengah yang kembali meningkat.

Selamat menilai bahwa keputusan tersebut merupakan langkah politik hati-hati dari para elit partai agar tidak menambah beban persoalan bagi pemerintah.

Situasi ini menunjukkan bahwa dinamika politik dalam negeri tidak bisa dilepaskan dari pengaruh dan keputusan tokoh-tokoh besar yang saat ini masih terus berkoordinasi di balik layar untuk menentukan langkah selanjutnya dalam menghadapi isu pemakzulan Gibran. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved