Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Menteri HAM Soroti Eksploitasi Tambang Nikel di Raja Ampat, Desak Pemberhentian Segera

 Menteri HAM Tak Punya Target 100 Hari, Tapi Siapkan Program Lima Tahun

Repelita Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mengungkapkan pendapatnya mengenai tambang nikel di Raja Ampat.

Ia menegaskan bahwa jarak 30 km dari Waisai, pusat wisata Raja Ampat, setara dengan jarak antara Pecatu dan Canggu di Bali yang mencapai 32 km.

Maka dari itu, ia menilai perlu adanya evaluasi yang tidak hanya untuk perbaikan, tetapi juga pemberhentian eksploitasi tambang.

Natalius menyebut bahwa izin tambang yang dikeluarkan oleh Menteri Ignatius Jonan pada tahun 2017 tidak mempertimbangkan konsep pariwisata berkelanjutan.

Izin tersebut juga tidak memperhatikan Raja Ampat sebagai pusat koral dan ekosistem laut yang menjadi perhatian global.

Pelaku dalam hal ini bisa dikategorikan sebagai penjahat terhadap biota yang menjadi perhatian negara dan dunia, ujarnya.

Ia menekankan bahwa presiden telah menyampaikan pentingnya intervensi negara untuk menyelamatkan ekologi global dan menghadapi ancaman perubahan iklim.

Sekarang kita harus memilih, dan saya memilih untuk menyelamatkan ekologi global serta melindungi alam dari ancaman perubahan iklim, pungkasnya.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga menjelaskan bahwa keputusan ini diambil oleh Presiden Prabowo setelah rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Hambalang, Bogor, pada 9 Juni.

Presiden memutuskan untuk mencabut izin usaha pertambangan bagi empat perusahaan di Raja Ampat.

Dalam jumpa pers tersebut, hadir menteri-menteri seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Perusahaan yang izin usahanya dicabut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengonfirmasi bahwa izin usaha pertambangan PT GAG Nikel tidak akan dicabut.

Namun, aktivitas tambang nikel PT GAG Nikel dihentikan sementara sejak 5 Juni, menyusul penolakan dari aktivis lingkungan dan masyarakat.

Kegiatan produksi akan dihentikan sampai hasil verifikasi dari tim mereka keluar, kata Bahlil dalam konferensi pers.

PT GAG Nikel, anak usaha PT Antam Tbk., telah beroperasi sejak 2018 dengan izin produksi yang diterbitkan pada 2017.

Meskipun sudah memiliki Amdal, penghentian operasi tambang akan dilakukan hingga verifikasi lapangan selesai.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved