Gunung Rinjani Masih Aktif, Potensi Letusan Diam-Diam Terus Dipantau

 

Repelita Mataram - Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, masih menyandang status sebagai gunung api aktif meskipun tidak menunjukkan erupsi besar sejak 2015.

Letusan terakhir terjadi pada Oktober 2015, dan sejak itu aktivitas permukaan memang mereda.

Namun data geologi mencatat adanya pola berulang letusan setiap dekade, menunjukkan sistem magmatik di bawah permukaan tetap aktif.

Tahun 2023 lalu, beberapa indikator seperti gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik lokal tercatat meningkat.

Hal ini mengisyaratkan pergerakan magma yang masih berlangsung di kedalaman.

Fenomena fumarol dan emisi gas juga tetap terpantau secara berkala di kawasan kaldera Gunung Rinjani.

Asap tipis yang keluar dari kawah dan kandungan gas belerang serta karbon dioksida menjadi bukti bahwa aktivitas hidrotermal masih terjadi.

Badan Geologi mencatat bahwa kadar gas yang dilepaskan belum pada tingkat membahayakan, namun cukup untuk tetap dipantau secara ketat.

Berdasarkan klasifikasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Rinjani masih berada dalam Status Level I atau Normal.

Meskipun tergolong normal, status ini tetap menempatkan Rinjani dalam daftar gunung aktif yang harus diawasi setiap waktu.

Pemerintah juga menetapkan batasan kunjungan ke sekitar kawah dan larangan memasuki radius tertentu demi keselamatan pendaki dan wisatawan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meski terlihat tenang di permukaan, Gunung Rinjani tetap menyimpan potensi letusan yang tidak boleh diabaikan (*).

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga