Repelita Jakarta - Pernyataan kontroversial kader PSI, Dedy Nur Palakka, yang menyebut Jokowi layak dianggap nabi politik akhirnya berujung pada klarifikasi dan permintaan maaf.
Melalui akun X miliknya, Dedy mengaku bahwa ucapannya tersebut adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia secara kelembagaan.
Ia menegaskan bahwa pernyataan itu telah memicu polemik dan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Dedy juga mengungkapkan bahwa pihak DPW PSI Bali telah memberinya teguran secara internal sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kepekaan publik dan keberagaman pandangan.
Atas kesadaran tersebut, ia secara terbuka mencabut ucapannya demi menjaga ruang dialog publik yang sehat.
"Saya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan setulus-tulusnya kepada masyarakat, seluruh umat beragama, serta pihak-pihak yang merasa terganggu atau tersinggung oleh pernyataan tersebut," tulisnya.
Dedy berkomitmen untuk menjaga etika dalam pernyataan publik dan menjadikan insiden ini sebagai pembelajaran untuk memperkuat demokrasi yang jujur dan terbuka.
"Terima kasih atas kritik, masukan, dan pengertian dari berbagai pihak," tutupnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok