Repelita, Kendal - Sosok yang diduga sebagai ustazah transgender menjadi sorotan setelah videonya menyampaikan ceramah agama tersebar luas di media sosial.
Nama Shuniyya Ruhama mendadak menjadi bahan pembicaraan publik.
Dalam tayangan yang beredar, Shuniyya tampil mengenakan busana muslimah dan menyampaikan tausiyah di hadapan para jamaah, termasuk kaum perempuan.
Aksi ceramahnya tersebut mengundang beragam reaksi dari warganet.
Tak sedikit yang mempertanyakan identitas dan kapasitasnya dalam berdakwah di ruang publik.
Instagram pribadinya, @shuniyya_ruhama, yang telah tidak aktif sejak 2023, diserbu oleh warganet.
Ratusan komentar muncul dalam waktu singkat, sebagian bernada kritik tajam.
Salah satu komentar berbunyi, “Wooyylah, tobat kalau berilmu jadi ustad bukan ustadzah kan ente laki.”
Komentar lainnya menyebut, “Astaghfirullah akhir zaman beneran ini mah udah sesat sesat.”
Namun, ada pula yang menuliskan pesan lebih tenang, “Semoga kembali ke kodratnya ya kak, bukan menghakimi tapi saling mengingatkan.”
Shuniyya diketahui berasal dari Kendal, Jawa Tengah.
Ia dikenal sebagai pengrajin batik sekaligus alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Yogyakarta, jurusan Sosiologi.
Ia lulus dengan predikat cumlaude dan mencatatkan IPK 3,56.
Skripsi yang ia tulis menyoroti ekspresi berbusana para waria.
Selain dikenal aktif di dunia pendidikan dan seni, Shuniyya juga menulis sebuah buku biografi berjudul Jangan Lepas Jilbabku! Catatan Harian Seorang Waria, yang diterbitkan pada 2005 oleh Galang Press.
Dalam bukunya, ia mengungkapkan pergulatannya sebagai seorang transgender.
“Fisikku laki-laki, tapi jiwaku perempuan,” tulisnya dalam buku tersebut.
Shuniyya sempat dikaitkan dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan disebut sebagai pendakwah di lingkungan mereka pada 2020.
Namun, klaim tersebut telah dibantah dan dinyatakan tidak benar.
Meski begitu, ia memang pernah hadir dalam beberapa kegiatan Fatayat NU maupun komunitas Gusdurian.
Selain berdakwah, ia juga aktif dalam kegiatan pelatihan batik dan dikenal memiliki pelanggan hingga ke luar negeri, seperti Amerika, Rusia, Afrika, dan Ceko.
Ceramahnya yang viral kembali memunculkan perdebatan publik terkait siapa saja yang dianggap pantas menyampaikan ajaran agama secara terbuka.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

