Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Polemik Ijazah Jokowi, Roy Suryo Keluarkan Tantangan Gantung di Monas

Polemik Ijazah Jokowi,...

Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo menantang untuk potong kepala atau digantung di Monas apabila tudingan soal kasus ijazah Presiden Joko Widodo merupakan proyek besar yang melibatkan dana dari luar negeri.

Pernyataan itu disampaikan Roy menanggapi ucapan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut polemik ijazah Jokowi merupakan proyek beranggaran besar.

“Mana ada dana dari luar negeri. Itu betul-betul menyebalkan.

Saya tantang potong kepala atau gantung di Monas kalau bisa buktikan itu.

Omong kosong kalau bilang itu proyek dana besar dari luar negeri,” ujar Roy dalam sebuah podcast.

Selain menanggapi, Roy juga meminta agar tudingan tersebut dibuktikan secara nyata.

“Katanya profesor, tapi bicara bohong.

Kalau benar ini proyek besar, saya tidak akan sekadar meniru orang yang menggantung diri di Monas.

Artinya, dia (Ngabalin) mampu tidak membuktikan itu?

Kalau tidak, gantung saja kepalanya di Monas,” sambungnya.

Roy menjelaskan bahwa aksinya ini semata-mata didasari kecintaan terhadap almamaternya, Universitas Gadjah Mada.

Ia tidak rela jika kampusnya terlibat dalam hal-hal yang dianggap tidak pantas.

“Lillahi ta’ala, kami lakukan ini karena rasa cinta terhadap kampus.

Kami tidak rela Universitas Gadjah Mada melakukan hal-hal yang tidak pantas,” ujarnya.

Roy menambahkan bahwa dirinya telah menemui Dekan Fakultas Kehutanan dan Wakil Rektor I untuk meminta akses melihat skripsi milik Jokowi.

Saat itu, skripsi pun diberikan kepadanya.

“Begitu saya lihat, muncul berbagai temuan yang sudah saya dan dr. Rismon sampaikan,” katanya.

Salah satu yang dipermasalahkan adalah tanda tangan yang diduga milik Prof Dr Ahmad Soemitro sebagai penguji.

Roy menyebut tanda tangan itu dipertanyakan oleh putri Prof Soemitro, Aida Greenberry.

Menurutnya, tanda tangan itu bukan milik ayahnya dan penulisan namanya pun salah.

Ia juga menyoroti tidak adanya nama Pa Kasmudjo di halaman pengujian.

Roy menegaskan bahwa dirinya tidak digerakkan oleh siapa pun dalam persoalan ini.

Ia mengaku hanya mengikuti akal sehat dan merasa diberi petunjuk oleh Tuhan.

“Saya melangkah ini tanpa dorongan siapa pun.

Yang mendorong hanyalah akal dan keyakinan saya bahwa ini petunjuk dari Allah,” katanya.

Ia pun menyebut pernyataan jujur dari Pa Kasmudjo yang mengaku bukan pembimbing skripsi, sebagai bukti adanya petunjuk ilahi dalam kasus ini. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved