Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

“Jika Harus Dipaksakan Memilih, Jokowi Lebih Klop ke PSI Ketimbang PPP"

 Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kanan) saat melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/1/2024). Presiden Joko Widodo meyakini PSI bisa mendapatkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2024.

Repelita Jakarta - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai bahwa Joko Widodo lebih pas berlabuh ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP), jika memang harus memilih antara dua partai tersebut.

Menurutnya, PSI sejak awal memang dikenal sebagai partai yang mendukung penuh Jokowi.

Konstituen partai tersebut juga mayoritas berasal dari pendukung Jokowi sejak awal kemunculannya di panggung politik nasional.

Adi menyebutkan bahwa arah politik PSI sejak lama berpijak pada visi dan gerakan Jokowi.

Terlebih lagi, Kaesang Pangarep yang merupakan putra Jokowi, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PSI.

Sementara itu, Adi memandang bahwa PPP memiliki latar belakang politik keislaman yang cenderung berbeda dengan karakter Jokowi yang dikenal sebagai nasionalis.

Ia menambahkan, basis dukungan PPP justru berasal dari kelompok yang sejak awal tidak memberikan suara kepada Jokowi.

Bahkan, tak sedikit yang kerap melontarkan kritik tajam terhadapnya.

Hal inilah yang membuat Adi berkesimpulan bahwa Jokowi tidak sejalan secara politik dengan PPP.

Apalagi, pada Pemilu Legislatif 2024, PPP gagal melampaui ambang batas parlemen.

Adi menilai, dengan nama besar serta elektabilitas dan popularitas yang tinggi, Jokowi seharusnya bernaung di partai besar yang punya rekam jejak kuat di panggung nasional.

Ia menyebutkan bahwa Jokowi lebih layak berada di partai yang mampu mengusungnya dalam pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden.

Menurut Adi, tidak tepat jika figur sekelas Jokowi bergabung dengan partai yang tak lolos ke Senayan.

Sebelumnya, muncul wacana di internal PPP untuk mendorong Jokowi menjadi calon Ketua Umum partai tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan.

Irfan menyatakan bahwa sejumlah kader partai mengusulkan nama Jokowi sebagai figur yang layak untuk memimpin PPP.

Ia menuturkan, "Kenapa tidak ditawarkan saja kepada Pak Jokowi?"

Irfan juga menyampaikan bahwa beberapa nama lain yang juga dipertimbangkan untuk posisi Ketua Umum PPP antara lain Anies Baswedan, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Saifullah Yusuf, Marzukie Ali, dan Agus Suparmanto.

Namun bagi Irfan, nama Jokowi dianggap paling ideal.

Ia menjelaskan bahwa Jokowi memiliki rekam jejak politik yang matang.

Mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden selama dua periode.

Irfan menilai, Jokowi memiliki kepiawaian dalam membangun komunikasi politik di berbagai lapisan.

Menurutnya, jika Jokowi benar-benar bersedia memimpin PPP, hal itu bisa menjadi titik balik kebangkitan partai tersebut.

Ia bahkan meyakini, di bawah kepemimpinan Jokowi, PPP bisa meraih posisi penting di parlemen seperti kursi pimpinan DPR.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved