Jawaban Jokowi soal Sindiran Megawati Disamakan Dokter Tifa Seperti Orang Membakar Kambing

 

Repelita Jakarta - Polemik terkait keaslian ijazah Presiden ketujuh RI, Joko Widodo, kembali menjadi sorotan publik.

Jokowi hadir di Bareskrim Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, untuk memenuhi undangan penyidik sebagai saksi dalam perkara dugaan ijazah palsu.

Usai pemeriksaan, Jokowi sempat berbicara singkat di hadapan wartawan.

Ia menyatakan telah mendapatkan 22 pertanyaan dari penyidik dalam waktu sekitar satu jam.

Pertanyaan tersebut menurutnya berkaitan dengan riwayat pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Ia juga menyebutkan bahwa klarifikasi mencakup masa perkuliahan dan aktivitas akademiknya saat menjadi mahasiswa.

Jokowi tidak menanggapi secara langsung pertanyaan wartawan mengenai pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang sebelumnya menyarankan agar Jokowi menunjukkan ijazah aslinya ke publik.

Sebaliknya, Jokowi mengungkapkan rasa prihatin terhadap tudingan tersebut dan menyebut dirinya sedih serta merasa tudingan itu sudah melampaui batas.

Ia meminta publik bersabar menunggu kelanjutan proses hukum yang sedang berjalan.

Jokowi juga mengatakan telah mengambil kembali ijazah aslinya yang sebelumnya diserahkan oleh pihak keluarga ke Bareskrim sebagai bagian dari proses klarifikasi.

Dalam video pernyataan Jokowi yang viral di media sosial, ia menyampaikan keprihatinannya namun tidak menunjukkan dokumen ijazah kepada publik.

Pernyataan ini kemudian mendapat respons dari Tifauzia Tyassuma atau Dr Tifa.

Lewat akun Twitter-nya, Dr Tifa menanggapi pernyataan Jokowi dengan memperjelas pertanyaan wartawan soal Megawati.

Ia mempertanyakan alasan Jokowi merasa sedih, padahal publik hanya meminta kejelasan soal keaslian dokumen.

Dr Tifa menyimpulkan bahwa pernyataan Jokowi bukan ditujukan kepada Megawati, melainkan kepada para akademisi yang ikut mempertanyakan ijazah tersebut.

Ia mengkritik narasi sedih dan kasihan yang disampaikan Jokowi sebagai indikasi adanya tekanan terhadap pihak yang mengungkapkan keraguan atas keaslian ijazah.

Dalam cuitannya, Dr Tifa menyindir bahwa tindakan Jokowi ibarat seseorang yang menyembelih kambing sambil merasa kasihan.

Menurutnya, justru pihak yang patut merasa sedih adalah Jokowi sendiri karena akan terus dihadapkan dengan berbagai pertanyaan publik sepanjang hidupnya.

Ia menyebut isu-isu lain yang masih belum terselesaikan seperti utang negara, proyek IKN, serta berbagai tragedi nasional yang menyisakan banyak tanda tanya.

Dr Tifa menutup kritiknya dengan menyebut bahwa rakyat akan terus menagih pertanggungjawaban hingga akhir hayat Jokowi.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya menyarankan agar pihak yang dituding memalsukan ijazah cukup menunjukkan dokumen aslinya jika memang benar.

Menurut Megawati, langkah ini akan mengakhiri polemik yang tidak perlu dan meredam keresahan masyarakat.

Meskipun Universitas Gadjah Mada telah beberapa kali menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli, isu ini tetap menjadi bahan perdebatan luas di publik.

Megawati menegaskan bahwa keterbukaan adalah kunci agar persoalan ini tidak semakin membesar.

Sementara itu, kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima hasil resmi dari uji laboratorium forensik terhadap ijazah tersebut.

Ia mengatakan bahwa tim hukum yakin akan keaslian ijazah yang dimiliki Jokowi sebelum kasus ini bergulir ke proses hukum.

Yakup menambahkan, meskipun proses hukum masih berjalan, pihaknya menghormati seluruh tahapan penyelidikan.

Mantan Presiden RI itu keluar dari gedung Bareskrim sekitar pukul 10.43 WIB setelah menyelesaikan pemeriksaan.

Jokowi menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan bentuk tanggung jawab atas laporan masyarakat dan untuk menghormati proses hukum.

Meski telah mengambil kembali dokumen ijazah dari kepolisian, Jokowi tetap tidak menunjukkannya kepada publik dalam kesempatan tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga