Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Jhon Sitorus menanggapi pernyataan pakar forensik digital Rismon Sianipar mengenai pengakuan mantan Presiden Joko Widodo yang pernah menyebut Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dirinya di bawah angka dua.
Dalam pandangannya, jika pengakuan tersebut benar adanya, maka sistem pendidikan nasional patut dipertanyakan.
“Andaikan pernyataan Rismon benar, maka alangkah memalukannya dunia pendidikan kita,” ujar Jhon.
Ia menyebut masyarakat selama ini telah terlena dengan citra sederhana yang melekat pada sosok Jokowi.
“Bagaimana bisa kita dipimpin oleh manusia yang latar belakangnya bermasalah?,” katanya.
Jhon menambahkan bahwa Jokowi bahkan pernah memberi arah kebijakan kepada kalangan intelektual terkemuka di Indonesia.
“Dia bahkan pernah memimpin para Profesor, Doktor dan para pakar terbaik di seluruh Indonesia lewat kebijakannya,” lanjutnya.
Menurutnya, citra lugu yang selama ini ditampilkan justru kerap menutupi persoalan yang lebih besar.
“Kita terlalu memberi toleransi kepada wajah lugu dan ndeso seolah-olah dia adalah manusia yang jujur.
Nyatanya banyak masalah yang disembunyikan di balik wajah lugu itu,” tegasnya.
Ia menyatakan akan menjadi ironi jika dugaan yang berkembang terbukti.
Pasalnya, seorang presiden dengan IPK rendah tetap dapat memimpin para cendekiawan bangsa.
“Indonesia harus jujur kepada diri sendiri.
Dimulai dari jujur tentang Jokowi dan seluruh keluarganya,” ucap Jhon.
Sebelumnya, Rismon Sianipar menyampaikan keraguannya terhadap pengakuan Jokowi mengenai nilai akademiknya.
Menurutnya, tidak masuk akal jika kampus sebesar Universitas Gadjah Mada meluluskan mahasiswa dengan IPK di bawah dua.
“Secara akademik, tak mungkin UGM meluluskan seorang mahasiswa dengan IPK kurang dari 2,” kata Rismon melalui akun X miliknya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok