Repelita Jakarta - Nama Menteri Koperasi, Budi Arie, dikaitkan dengan dugaan menerima uang dari praktik judi online saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, yang menyoroti pembagian keuntungan judi online yang dinilai merugikan masyarakat kecil.
Eko menyebutkan bahwa sebagian besar keuntungan judi online sebesar 50 persen diambil dari masyarakat kecil yang berharap menang.
Menurutnya, masyarakat yang terjebak judi online bukan hanya karena keserakahan, tetapi lebih kepada keputusasaan hidup yang mereka alami.
Ia menambahkan bahwa masyarakat sudah kehilangan harapan dan hanya mengandalkan mimpi yang hampir mustahil untuk menang.
“Mereka tahu peluang menang melawan mesin sangat kecil, tetapi hidup mereka sudah terlalu gelap sehingga mereka hanya ingin bermimpi,” ujarnya.
Belakangan, Budi Arie memberikan klarifikasi melalui wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta.
Ia menegaskan bahwa sebagai warga negara yang baik, dirinya taat pada hukum dan meminta media tidak membingkai berita seolah-olah dirinya bersalah.
“Saya meminta kepada semua media agar berhenti memframing dan tidak membuat opini yang tidak berdasar, karena fakta dan bukti sudah jelas,” jelasnya.
Budi Arie juga menyatakan keyakinannya bahwa kebenaran akan muncul dan keadilan akan berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Saya percaya keadilan Tuhan akan mengungkap siapa sebenarnya yang bersalah. Orang jahat pasti akan menerima balasannya,” tuturnya.
Video wawancara tersebut kini tersebar luas di media sosial dan memicu berbagai komentar dari netizen.
Salah satu pegiat media sosial, Yusuf Dumdum, mengomentari sikap Budi Arie yang terkesan lemas saat menjawab pertanyaan terkait dugaan kasus judi online.
“Ditanya soal keterlibatan kasus judi online, Budi Arie kelihatan sangat lemas saat menjawab,” tulis Dumdum di akun media sosialnya.
Ia juga menambahkan sindiran, “Mbok ya semangat. Apa karena belum sarapan?”
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok