Repelita, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) didesak untuk segera memeriksa dan menetapkan status hukum pengusaha minyak Mohammad Riza Chalid.
Riza Chalid diduga kuat sebagai aktor intelektual dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, produk kilang, sub holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKSM).
Menurut komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, nama Riza Chalid bukanlah nama baru dalam dunia minyak.
"Saya menduga kuat walau tidak sebagai aktor turut serta, besar dugaan Riza Chalid terlibat dalam setting-setting pada perusahaan anaknya (Muhammad Kerry Adrianto Riza), atau jangan-jangan justru ini aktor intelektualnya," kata Kang Tamil.
Akademisi Universitas Dian Nusantara ini mendorong Kejagung untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap Riza Chalid dan menetapkan statusnya. "Dan segera menetapkan statusnya," ujar Kang Tamil.
Ia menambahkan bahwa tidak mungkin kasus korupsi hampir Rp1.000 triliun hanya melibatkan institusi PT Pertamina tanpa adanya restu dari pihak-pihak lain yang memiliki kewenangan lebih tinggi.
Diketahui, Mohammad Riza Chalid tersangkut dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah karena anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR), yang merupakan beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Penyidik Kejagung juga telah menggeledah rumah dan kantor Riza Chalid di Jakarta pada Selasa, 25 Februari 2025.
Penggeledahan tersebut dilakukan di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, serta lantai 20 Gedung Plaza Asia, Jakarta Pusat, satu hari setelah Kejagung menetapkan tujuh orang sebagai tersangka, yakni pada Senin, 24 Februari 2025. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
