Prabowo Tidak Terlibat Kasus Korupsi Minyak, Pengamat Sebut Lebih Berkaitan dengan Rezim Sebelumnya

 

Repelita Jakarta - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai bahwa kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Pertamina Patra Niaga lebih terkait dengan rezim sebelumnya, bukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Jamiluddin menegaskan bahwa pertemuan antara Prabowo dan sejumlah konglomerat baru-baru ini tidak ada kaitannya dengan kasus tersebut. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa kasus korupsi yang melibatkan anak kandung Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, terjadi jauh sebelum Prabowo menjabat sebagai Presiden.

“Jadi, terlalu jauh mengaitkan pertemuan itu dengan kasus Pertamina. Apalagi bila kasus Pertamina dikaitkan dengan upaya menjatuhkan Prabowo,” ujar Jamiluddin.

Menurut Jamiluddin, kasus yang menyangkut Pertamina seharusnya lebih tepat jika dikaitkan dengan pemerintahan sebelumnya, karena sebagian besar peristiwa dalam kasus ini terjadi jauh sebelum Prabowo memimpin negara.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung membuka kemungkinan bahwa anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, dapat dijerat dengan ancaman hukuman mati atas dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Pertamina Patra Niaga untuk periode 2018-2023. 

Selain itu, dugaan korupsi yang merugikan negara Rp193,7 triliun pada tahun 2023 itu terjadi pada masa pandemi Covid-19 yang diakui sebagai bencana nasional.

Menurut Burhanuddin, jika penyelidikan mengungkapkan fakta-fakta memberatkan, ancaman hukumannya bisa diperberat, bahkan dengan hukuman mati.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga