MinyaKita Kurang Takaran dan Melebihi HET, KH Cholil Nafis: Semua Lini Dikoprupsi?

Repelita Jakarta - Produk MinyaKita kembali menuai sorotan setelah ditemukan ketidaksesuaian volume minyak goreng dalam kemasan. Temuan ini menunjukkan bahwa isi kemasan yang seharusnya 1 liter, ternyata hanya sekitar 750-800 mililiter.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis turut menyoroti hal ini dan menyebut bahwa korupsi serta penipuan sudah merambah ke semua sektor di Indonesia.

"Ya Allah. Semua lini dikorupsi dan ditipu," ujar Cholil dalam unggahannya di X pada Senin.

Ia juga mendoakan agar Indonesia dilindungi dari orang-orang yang berbuat jahat.

"Mudah-mudahan negeri ini Allah lindungi dari tipu daya orang-orang jahat," tambahnya.

Temuan ini berasal dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu lalu. Selain volume yang berkurang, harga jual MinyaKita di pasaran juga melebihi harga eceran tertinggi (HET). Dalam kemasan tertera harga Rp15.700 per liter, namun di lapangan dijual hingga Rp18.000 per liter.

"Kami turun langsung ke pasar untuk memastikan pasokan dan kualitas pangan, salah satunya minyak goreng bagi masyarakat, tetapi justru menemukan pelanggaran," kata Amran dalam keterangannya.

Produk MinyaKita yang tidak sesuai aturan ini diketahui berasal dari tiga produsen, yaitu PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga