Repelita Jakarta - Pengacara ternama Hotman Paris memberikan sindiran pedas kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait pernyataannya yang akan membongkar skandal di Pertamina. Hotman menyebut Ahok munafik dan menyoroti gaji miliaran rupiah yang diterima Ahok saat menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina.
Ahok sebelumnya mengaku siap membongkar skandal Pertamina yang lebih besar ke Kejaksaan Agung. Ia bahkan menyatakan telah memperingatkan para direksi Pertamina saat masih menjabat sebagai Komut. "Saya sering mengancam mereka secara kasar. Kalian tunggu waktu akan berputar. Semua catatannya saya pegang. Satu hari ganti rezim, ku penjarakan kalian semua," ungkap Ahok dalam tayangan YouTube channel Narasi TV.
Namun, Hotman Paris menanggapi sinis pernyataan Ahok tersebut. Dalam akun media sosialnya, Hotman menulis, "Ahok sekarang teriak ngaku sudah tau dulu permainan? Kenapa dulu nggak teriak? Takut gaji komut jadi hilang! Sekarang mulutnya teriak: dulu dulu dulu! Kenapa tidak lapor polisi, jaksa, dan pers!?? Dasar munafik kau."
Hotman juga menyoroti tanggung jawab Ahok sebagai Komisaris Utama. "Ahok itu Komisaris Utama, tugasnya berhak memecat sementara direksi, berhak melakukan pemeriksaan apapun. Jadi, kalau ada penyelewengan besar di Pertamina, Komisaris tidak tahu, sekarang jangan dong cuap-cuap di media seolah-olah dia tidak salah," kata Hotman.
Lebih lanjut, Hotman menduga adanya kelalaian dari Ahok dalam menjalankan tugasnya. "Ada dua jenis kesalahan, bisa karena gagal melaksanakan tugasnya, lalai. Atau memang tahu tapi tidak diproses. Saya tidak tahu mana yang benar. Tapi komisaris tugasnya adalah mengawasi. Kalau sudah pelanggaran besar seperti itu, kalau di Jepang sudah mengundurkan diri," imbuhnya.
Hotman juga menyindir gaji miliaran rupiah yang diterima Ahok selama menjabat sebagai Komut. "Dia (Ahok) lebih memilih gaji yang miliaran. Jadi Ahok, siapapun saya lawan, saya tidak menyalahkan dia. Kalau bukan karena dia cuap-cuap, harusnya diam aja, karena semua pelanggaran terjadi saat dia sebagai pengawas, Komisaris. Ahok tetap aku tentang," ujar Hotman.
Sebelumnya, Ahok membongkar kelakuan para tersangka korupsi Pertamina yang merugikan negara mencapai Rp968 triliun. Tiga dari sembilan tersangka, yaitu Maya Kusmaya, Riva Siahaan, dan Yoki Firnandi, pernah menjadi bawahan Ahok saat ia menjabat sebagai Komut Pertamina. Ahok mengaku heran mengapa mereka masih bertahan sebagai petinggi di Pertamina.
"Mereka ini ya dimarahi paling pintar. Dimarahi cuma diam, ngeyel nggak dikerjain. Minggu depan datang, sama lagi," kata Ahok. Ia juga mengungkapkan bahwa Riva cs tidak takut kepadanya karena ia tidak memiliki wewenang memecat sebagai komisaris utama. "Kenapa dia berani? Karena dia tahu, gua nggak bisa memecat dia," ujarnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok