Repelita, Morowali - Ribuan karyawan kontraktor di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menggelar aksi mogok kerja yang berujung pada kerusuhan di kawasan industri tersebut pada Minggu pagi. Aksi ini dipicu oleh kebijakan baru perusahaan yang mewajibkan penggunaan 39 bus untuk mengangkut karyawan, menggantikan mobil pickup yang sebelumnya digunakan.
Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Maret 2025 setelah sosialisasi selama delapan bulan, namun banyak buruh yang menolak aturan tersebut. Sejumlah pekerja kemudian melakukan aksi anarkis di beberapa pintu masuk kawasan industri.
“Sejumlah karyawan kontraktor yang beroperasi di kawasan IMIP melakukan aksi anarkis di beberapa pintu masuk kawasan,” kata Dedy Kurniawan, Head of Media Relations Department PT IMIP.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan buruh mengenakan helm proyek berwarna kuning mengejar dan mengeroyok petugas keamanan. Situasi semakin memanas saat massa merusak dan membakar mobil patroli keamanan. Beberapa pelaku terdengar berteriak dalam rekaman video yang beredar.
Kerusuhan ini menyebabkan beberapa petugas keamanan, polisi, dan seorang karyawan PT Dexin Steel Indonesia (DSI) mengalami luka-luka. Selain itu, beberapa mobil patroli keamanan juga dirusak dan dibakar oleh massa.
“Beberapa petugas safety IMIP, security kawasan, polisi, dan seorang karyawan PT DSI terluka akibat diserang dan dikeroyok oleh karyawan kontraktor. Selain itu, sejumlah mobil patroli safety juga dibakar dan dirusak,” lanjut Dedy.
Selain tindak kekerasan, massa aksi juga mencuri sejumlah aset perusahaan, termasuk AC, tembaga, dan kabel. Perusahaan memastikan akan mengambil langkah hukum terhadap para pelaku yang terlibat.
“Kami akan mengambil langkah tegas dan menyerahkan kasus ini kepada pihak berwenang,” tegas Dedy.
Kerusuhan ini semakin memperburuk hubungan antara pekerja dan manajemen, serta menjadi sorotan publik terkait kebijakan ketenagakerjaan di kawasan industri. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok