Ahok Kembali Disorot, Cuitan Lama Andre Rosiade yang Minta Jokowi Pecatnya Viral Lagi

Repelita Jakarta - Polemik terkait pernyataan mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kembali menjadi sorotan. Cuitan lama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, yang meminta Presiden Jokowi untuk memecat Ahok, kembali viral di media sosial.

Cuitan tersebut diunggah pada 15 September 2020, saat Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI dan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Dalam unggahannya, Andre Rosiade menyoroti kinerja serta pernyataan Ahok yang dianggap menimbulkan kegaduhan.

"Pak Presiden @jokowi yang saya hormati, setelah melihat kinerja dan perilaku saudara @basuki_btp sebagai Komut @pertamina," tulis Andre di akun Twitter @andre_rosiade.

"Saya usulkan ke Pak @jokowi dan Pak Menteri @erickthohir untuk mencopot saudara BTP dari jabatannya karena menimbulkan kegaduhan dan kinerja yang bersangkutan juga biasa-biasa saja," lanjutnya.

Meskipun mendapat sorotan, Ahok tetap menjabat sebagai Komisaris Utama hingga masa jabatannya berakhir pada 2023. Andre Rosiade menilai Ahok kerap mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan polemik. Menurutnya, Ahok mencari perhatian untuk menunjukkan kinerjanya sebagai Komisaris Utama, tetapi justru memberikan citra negatif terhadap Pertamina.

"Statement Pak Ahok ini membuat gaduh dan cenderung tanpa dasar. Saya paham Pak Ahok butuh panggung, tapi jangan sampai menimbulkan citra negatif bagi Pertamina," ujar Andre.

Salah satu pernyataan Ahok yang dianggap tanpa dasar adalah klaim bahwa Pertamina lebih memilih membeli blok migas luar negeri daripada melakukan eksplorasi dalam negeri. Andre membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa Pertamina telah melakukan berbagai eksplorasi untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

Andre memaparkan bahwa pada 2019, sebanyak 240 sumur eksplorasi dan eksploitasi telah dibor, sekitar 800 work over dilakukan untuk meningkatkan produksi, lebih dari 60 persen investasi Pertamina dialokasikan untuk sektor hulu migas, serta studi seismik dilakukan di 35 cekungan dengan total panjang 31.114 km.

Menurut Andre, akuisisi blok migas di luar negeri dilakukan pada blok yang sudah berproduksi dan memiliki cadangan besar, sedangkan di dalam negeri, akuisisi dilakukan pada blok yang kontrak PSC-nya telah habis. Selain itu, pernyataan Ahok yang menyebut Pertamina tidak pernah membangun kilang juga dibantah. Andre menegaskan bahwa Pertamina telah membangun Kilang Langit Biru Cilacap pada 2015 hingga 2019.

Sorotan terhadap Ahok kembali mencuat setelah ia mengaku siap membantu Kejaksaan Agung membongkar skandal korupsi di Pertamina. Ahok mengklaim bahwa ia pernah ingin memecat Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang kini menjadi tersangka kasus korupsi. Namun, karena posisinya sebagai Komisaris Utama, ia tidak memiliki wewenang untuk melakukan pemecatan.

"Saya tidak bisa berbuat banyak karena tidak punya kewenangan. Kalau memang ingin membersihkan Pertamina, saya harus jadi Dirut, bukan Komut," ujar Ahok.

Ahok juga menyinggung adanya oknum DPR yang berencana memanggilnya saat ia masih menjabat. Namun, menurutnya, tidak ada yang berani melakukannya.

"Saya tantang DPR untuk memanggil saya dalam sidang terbuka. Sampai hari ini tidak ada yang berani," tegasnya.

Ahok menegaskan bahwa dirinya siap memberikan kesaksian di Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi yang melibatkan Pertamina. Ia bahkan mengaku memiliki rekaman suara rapat yang bisa dijadikan bukti.

"Saya punya rekaman rapat semua. Saya hanya meminta agar sidang dilakukan secara terbuka agar seluruh rakyat Indonesia tahu apa yang sebenarnya terjadi di Pertamina," kata Ahok.

Ia juga menegaskan bahwa sebagai Komisaris Utama, tidak mungkin baginya untuk memeriksa seluruh detail operasional perusahaan.

"Kalau semua harus saya periksa sendiri, buat apa ada ratusan ribu pegawai?" sindir Ahok. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga