Satryo Brodjonegoro Dicopot dari Mendiktisaintek karena Gagal Paham Instruksi Prabowo?

 

Repelita Jakarta - Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan mengaku tidak terkejut dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto mencopot Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatan Menteri Pendidikan Tinggi (Mendiktisaintek). Syahganda menilai bahwa tindakan itu dilakukan tepat waktu.

Ia menyatakan bahwa Satryo telah bertindak atau berucap yang menyimpang dari tujuan pemerintahan Prabowo. Oleh karena itu, pencopotan ini bisa menjadi upaya pendisiplinan yang penting.

“Terkait pemberhentian Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, Presiden telah melakukan langkah yang tepat dan cepat. Hal itu penting untuk mendisiplinkan pemerintahan,” ujar Syahganda kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).

Syahganda menjelaskan bahwa kesalahan Satryo terletak pada ketidakmampuannya dalam menerjemahkan kebijakan efisiensi anggaran negara yang diinstruksikan Prabowo.

Misalnya, saat rapat kerja dengan DPR RI beberapa waktu lalu, Satryo mengungkapkan mengenai kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), pemotongan beasiswa, dan dampak buruk terhadap tunjangan kinerja dosen.

“Kesalahan Satryo keliru membahasakan kebijakan Presiden kepada DPR dan masyarakat,” ungkap Syahganda.

“Kesalahan Satryo ini memicu kemarahan mahasiswa, yang melakukan demo besar-besaran mengkritik pemerintah padahal hal tersebut bisa dihindari,” lanjutnya.

Syahganda juga menekankan pentingnya seluruh jajaran pemerintahan untuk mampu menerjemahkan kebijakan Presiden dengan tepat serta membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat.

Ia menambahkan bahwa Prabowo perlu lebih banyak menjelaskan ide-ide pembangunannya kepada publik. Diperlukan menteri-menteri yang dapat menjabarkan dengan jelas apa yang diinginkan oleh kepala negara.

"Konsolidasi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan berorientasi rakyat saat ini berlangsung intensif," kata Syahganda.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga