Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Prabowo Subianto terlalu berlebihan dalam memuji Joko Widodo (Jokowi) saat HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Menurut Rocky, pidato tersebut justru memperlihatkan ketergantungan Prabowo terhadap Jokowi dalam mempertahankan elektabilitasnya.
"Bahwa Presiden Jokowi itu dianggap sebagai penyelamat elektabilitas Pak Prabowo. Itu yang akhirnya muncul di media massa atau percakapan netizen, jadi seolah-olah Pak Prabowo tidak bisa lepas dari Presiden Jokowi," ujar Rocky dalam kanal Youtube Rocky Gerung Official, Senin (17/2/2025).
Rocky menduga isi pidato Prabowo adalah bentuk balasan terhadap dukungan Jokowi. Namun, ia menilai pernyataan Prabowo yang menganggap Jokowi sebagai sosok sentral bagi Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berlebihan.
"Sebaliknya, bagi sebagian pemimpin KIM Plus, pidato itu justru semacam upaya untuk mengimbangi keputusan koalisi mencalonkan Prabowo di 2029, sambil memberi sinyal bahwa dinasti Jokowi tak lagi dipertimbangkan," kata Rocky.
Rocky menilai ada ketidakharmonisan yang disengaja dalam pidato tersebut. Ia menyoroti absennya penyebutan Gibran dalam pidato Prabowo, yang menurutnya mengindikasikan bahwa Jokowi tidak dilibatkan dalam persiapan politik menuju 2029.
"Jadi ini hal yang mungkin dari awal sudah bisa kita deteksi, bahwa tetap ada sesuatu yang tidak rapi, bahkan sengaja dibuat tidak rapi," tambahnya.
Menurut Rocky, KIM Plus kini tak lagi memasukkan Gibran dalam kalkulasi politiknya. Pidato Prabowo yang memuji Jokowi, kata Rocky, hanyalah gimmick politik belaka.
"Akan ada perbedaan gagasan dan orientasi sejak sekarang. Gibran akan lebih fokus mempersiapkan dirinya untuk 2029, sementara Prabowo sudah memiliki kepastian politik melalui kekuatan Partai Gerindra," ujar Rocky.
Momen HUT ke-17 Partai Gerindra itu sendiri diwarnai dengan nyanyian ucapan terima kasih kepada Jokowi di tengah pidato Prabowo. Prabowo memuji Jokowi atas keberhasilan pemerintahannya yang dinilai menjadi landasan bagi suksesnya kepemimpinan saat ini.
"Kita berhasil karena didukung oleh Presiden ke-7. Tepuk tangannya kurang semangat. Semangat lagi," ucap Prabowo di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
Seruan "Hidup Jokowi" menggema, diikuti nyanyian para kader Gerindra yang melantunkan lirik "Terima kasih Bapak Jokowi, terima kasih Bapak Jokowi."
Dalam pidatonya, Prabowo juga menegaskan pentingnya menghormati para pemimpin terdahulu.
"Itu tradisi kita, itu adat kita, cari kebaikan bukan kejelekan. Semua pendahulu kita, semua presiden, semua wapres punya jasa, punya kebaikan, tidak perlu kita ragukan itu," kata Prabowo.
Sementara itu, Jokowi sendiri memuji kekuatan politik Prabowo yang didukung oleh banyak partai dan rakyat Indonesia. Dalam 100 hari kerja, Prabowo disebut mendapatkan hasil survei yang sangat baik.
"Sehingga saya boleh sampaikan, Presiden Prabowo punya dukungan terkuat baik dari rakyat," ucap Jokowi.
"Coba cek seluruh presiden yang ada di dunia ini, sekarang ini, nggak ada yang sekuat Pak Prabowo Subianto," ujar Jokowi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok