
Repelita Jakarta - Profil Komjen Pol Syafruddin Kambo mencerminkan perjalanan hidup seorang jenderal yang mengabdi untuk negeri. Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, mantan Wakapolri sekaligus Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), dikabarkan wafat di Jakarta pada Kamis. Kabar duka ini datang dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, tempat Syafruddin menghembuskan napas terakhirnya.
Lahir pada 12 April 1961 di Makassar, Sulawesi Selatan, Syafruddin Kambo tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai disiplin dan keagamaan. Setelah menamatkan pendidikan di Akademi Kepolisian, ia meniti kariernya di kepolisian hingga mencapai posisi puncak sebagai Wakapolri pada 2016 hingga 2018.
Salah satu momen penting dalam perjalanan kariernya adalah ketika ia dipercaya menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2004. Dari sana, jalannya menuju posisi strategis di kepolisian semakin terbuka. Syafruddin kemudian menjabat sebagai Wakapolda Sumut, Kapolda Kalsel, hingga Kadiv Propam Polri sebelum akhirnya dipercaya menjadi Wakapolri.
Tidak hanya di kepolisian, kiprahnya juga berlanjut di pemerintahan. Pada 2018, Syafruddin dipercaya oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Selama menjabat, ia aktif mendorong reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas aparatur negara.
Selain di kepolisian dan pemerintahan, Syafruddin juga dikenal aktif dalam bidang keagamaan dan olahraga. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan terlibat dalam berbagai forum internasional, termasuk Konferensi Liga Muslim Dunia. Dalam dunia olahraga, Syafruddin mencatat sejarah sebagai Ketua Kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mencetak prestasi membanggakan dengan finis di peringkat keempat, pencapaian terbaik sepanjang sejarah Asian Games bagi Tanah Air.
Sepanjang hidupnya, Syafruddin menerima berbagai penghargaan, termasuk Bintang Bhayangkara Utama pada 2020 dan penghargaan Tokoh Perubahan Republika pada 2017. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan pendidikan, termasuk sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Hasanuddin.
Kepergian Syafruddin Kambo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat luas. Namun, dedikasi dan pengabdiannya bagi negeri akan selalu dikenang sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.(*). Editor: 91224 R-ID Elok

