Repelita Gaza - Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) pada Kamis pagi waktu setempat menyerahkan jenazah empat sandera Israel sebagai bagian dari perjanjian pertukaran tahanan dengan entitas Israel. Jenazah keempat sandera yang diserahkan itu meliputi keluarga Bibas dan jenazah Oded Lifshitz.
Hamas mengatakan bahwa mereka semua masih hidup sebelum pesawat pendudukan dengan sengaja mengebom lokasi tempat mereka ditawan. Menurut koresponden Kantor Berita Qatar (QNA), penyerahan tersebut dilakukan di daerah Bani Suheila, sebelah timur Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, di hadapan seorang perwakilan dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang menandatangani dokumen penyerahan bersama seorang komandan dari Brigade Al-Qassam.
Penyerahan ini merupakan bagian dari tahap ke-7 dari kesepakatan pertukaran tahanan tahap pertama antara Hamas dan entitas Israel. Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan entitas Israel dimulai pada 19 Januari. Tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi akan dilakukan untuk memulai tahap kedua dan ketiga, dengan mediasi Qatar dan Mesir, serta dukungan AS.
Keempat sandera yang jenazahnya diserahkan ini sempat menjadi perhatian dunia internasional. Hamas menegaskan bahwa kematian mereka adalah akibat langsung dari serangan udara Israel yang tanpa pandang bulu, meski pihak Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut.
Perjanjian pertukaran ini menjadi langkah penting dalam upaya menghentikan konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Meski demikian, situasi di Jalur Gaza tetap tegang, dengan kedua belah pihak saling menuding atas kekerasan yang terus berlanjut.
Proses penyerahan jenazah ini juga mendapat pengawalan ketat, dengan kehadiran sejumlah besar pejuang Hamas bersenjata lengkap, yang mengamankan jalur pengiriman dari Khan Younis hingga ke titik penyerahan. Masyarakat sekitar disebutkan menyaksikan proses ini dengan harapan agar pertukaran tahanan terus berlanjut demi perdamaian yang lebih besar.
Hingga berita ini diterbitkan, komunitas internasional terus memantau perkembangan terbaru dari Gaza, dengan seruan agar kedua pihak menahan diri dan mematuhi kesepakatan yang telah dicapai. Upaya mediasi terus dilakukan untuk memastikan bahwa pertukaran tahanan dapat berjalan lancar tanpa insiden yang memperkeruh situasi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
