Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Mahfud MD Bela Band Sukatani Soal Lagu Bayar Bayar Bayar: Siapa Bisa Bantah di Polisi Itu Banyak Pungli?

 Mahfud MD Bela Band Sukatani Soal Lagu Bayar Bayar : Siapa Bisa Bantah di Polisi Itu Banyak Pungli?

Repelita Jakarta - Mahfud MD memberikan pembelaan terhadap band Sukatani terkait lagu Bayar Bayar Bayar yang dipersoalkan karena dianggap mengkritik kepolisian. Dua personel band Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi dan Novi Citra Indriyati, telah meminta maaf kepada Kapolri atas lagu tersebut yang viral setelah dinyanyikan oleh massa aksi Kamisan di depan Istana Negara Jakarta.

Mahfud MD menilai bahwa keputusan personel band Sukatani untuk meminta maaf dan menarik lagu mereka merupakan langkah yang keliru. "Konyol lah gitu," ujar Mahfud dalam sebuah pernyataan di YouTube. Ia menjelaskan bahwa lagu tersebut diciptakan pada 2022 dan mulai diperdengarkan di platform Spotify pada Agustus 2023. Tidak ada masalah hingga akhirnya lagu itu dipersoalkan pada Februari 2025 setelah dinyanyikan dalam unjuk rasa.

"Lagu ini sudah ada sejak 2022, tidak ada masalah. Tiba-tiba bulan Februari ini dipersoalkan hanya karena dinyanyikan dalam aksi," tambah Mahfud. Ia juga menegaskan bahwa dalam negara demokrasi, hak berekspresi dilindungi oleh Undang-Undang. "Ekspresi orang dalam menyatakan apa yang terjadi di masyarakat lalu direpresi itu mengkhawatirkan bagi konstruksi kita. Orang kan mengkritik dengan apa saja, bisa dengan lagu," kata Mahfud.

Mahfud lebih lanjut menekankan bahwa lirik lagu tersebut mencerminkan realitas yang ada di masyarakat, khususnya terkait dengan praktik pungli di kepolisian. "Kan memang siapa yang bisa membantah di polisi itu banyak pungli. Ndak bawa SIM bayar, sesudah bawa ditanya yang lain. Itu realita, sudah menjadi berita umum," ungkap Mahfud.

Mahfud juga menegaskan bahwa lagu Sukatani bukanlah serangan terhadap polisi, melainkan sebuah kritik sosial yang sah. "Bukan, itu kritik sosial. Seni bisa mengeluarkan kritik tersendiri. Seni peran kan kritik yang sah oleh seniman, seperti Iwan Fals itu kan ekspresi, seni peran misal di ketoprak atau pertunjukan Cak Lontong, Butet, kan kritik semua, itu dilindungi oleh hak asasi manusia," jelas Mahfud.

Ia mengingatkan bahwa kecuali lagu tersebut berisi fitnah, maka kritik dalam lagu tersebut seharusnya dihormati. "Kecuali memfitnah, wong dia bicara realita. Mungkin pengalaman sendiri," kata Mahfud.

Mahfud menilai bahwa keputusan untuk menarik lagu dan meminta maaf justru bisa berbahaya bagi kebebasan berekspresi. "Minta maaf dan mencabut lagu, itu kan bahaya sekali bagi kehidupan hak asasi kita," tegas Mahfud. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved