Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Aksi Indonesia Gelap Memanas, Rocky Gerung Sindir Pemerintah yang Tak Paham Pesan Mahasiswa

Repelita Jakarta - Puncak aksi nasional bertajuk Indonesia Gelap yang dilakukan mahasiswa di berbagai daerah menuai beragam respons dari pemerintah.

Sejumlah pengamat menilai bahwa Istana justru gagal memahami esensi tuntutan mahasiswa yang menyoroti berbagai persoalan demokrasi, ekonomi, dan korupsi di Indonesia.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai reaksi para pejabat terhadap gerakan ini justru menunjukkan ketidakmampuan mereka dalam memahami pesan yang disampaikan oleh mahasiswa.

Menurutnya, alih-alih merespons substansi kritik yang disampaikan, pemerintah malah sibuk membantah dengan menyatakan bahwa Indonesia baik-baik saja.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, malah membalas dengan mengatakan bahwa Indonesia tidak gelap dan masih berada di jalur yang benar. Padahal, mahasiswa menyampaikan hal ini karena melihat demokrasi yang meredup, ekonomi yang melambat, dan korupsi yang semakin terang, ujar Rocky.

Menurut Rocky, mahasiswa yang turun ke jalan bukan sekadar menyampaikan keluhan, tetapi juga berusaha menyadarkan publik bahwa ada permasalahan serius yang harus diatasi.

Mereka menyebut Indonesia gelap bukan sebagai bentuk keputusasaan, tetapi justru sebagai ajakan untuk menerangi keadaan. Pemerintah seharusnya menangkap pesan ini, bukan malah mengabaikannya, tambahnya.

Selain itu, Rocky menyoroti bagaimana tim komunikasi Istana gagal mengelola opini publik. Ia menilai pemerintah terlalu defensif dan terkesan tidak memiliki strategi komunikasi yang efektif dalam menghadapi kritik dari generasi muda.

Juru bicara Istana sibuk membantah tanpa memberikan solusi. Mereka mencoba melawan narasi Indonesia Gelap dengan pernyataan bahwa Indonesia terang, tanpa menjelaskan bagaimana faktanya di lapangan, jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa mahasiswa dan generasi muda saat ini memiliki cara komunikasi yang jauh lebih efektif melalui media sosial. Berbagai bentuk protes seperti meme, grafiti, dan ilustrasi satir berhasil menarik perhatian publik lebih cepat dibandingkan pernyataan resmi pemerintah.

Istana tidak mampu mengimbangi kreativitas mahasiswa dalam menyampaikan kritik. Justru yang terjadi, semakin mereka mencoba membantah, semakin mereka menunjukkan bahwa mereka tidak memahami persoalan yang sebenarnya, katanya.

Rocky juga mengkritik cara pemerintah dalam menangani kritik yang berkembang di media sosial. Ia mencontohkan bagaimana gerakan sebelumnya seperti Adili Jokowi justru semakin menguat setelah muncul kontra-narasi dari pemerintah.

Menurutnya, alih-alih meredam, respons yang tidak tepat dari pemerintah justru membuat kritik semakin viral.

Saat mahasiswa mengkritik, respons terbaik adalah mendengarkan dan mencari solusi. Namun yang terjadi, pemerintah malah sibuk membela diri dan membantah tanpa menghadirkan langkah konkret. Ini yang membuat gerakan seperti Indonesia Gelap semakin mendapat dukungan luas, pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved