Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Adili Jokowi: Politisi PSI Soroti Tagar #IndonesiaGelap dan Kritik Aksi di Media Sosial

 

Repelita Jakarta - Tagar Adili Jokowi dan #IndonesiaGelap menggema di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan tanggapan terhadap masifnya pembahasan mengenai tagar #AdiliJokowi.

Dedy Nur Palakka, Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, mengungkapkan bahwa suara tagar tersebut tidak mencerminkan kenyataan yang ada di lapangan. Menurutnya, mantan Presiden RI Jokowi tidak diadili, melainkan Sekjen PDIP yang kini ditangkap oleh KPK.

Dalam unggahannya di Twitter, Dedy meminjam kalimat dari Politikus senior PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, "Kata Bambang Pacul 'Jangan lawan orang baik dan orang cantik, karena sudah pasti kamu kalah'. Awalnya terdengar seperti nasihat percintaan, tapi ternyata ini adalah jurus bertahan hidup di dunia politik Indonesia. Dan lihatlah, sejarah membuktikan! Mereka yang dulu berbaris rapi di belakang Jokowi, kini justru paling kencang teriak 'Adili Jokowi!' Tapi yang terjadi? Bukan Jokowi yang diadili, malah Hasto-lah yang tampil mengenakan jaket ikonik KPK berwarna oranye. Sungguh plot twist yang lebih mengejutkan daripada drama Korea."

Dedy juga menyampaikan bahwa saat ini banyak akun palsu yang berkoar-koar di media sosial. Ia mengingatkan pentingnya menghormati sistem hukum yang dijalankan oleh KPK. "Pertama, hukum tetap bekerja, meski sering diremehkan oleh mereka yang suka berkoar-koar di media sosial pake akun palsu. Kedua, jika ingin selamat di politik, jangan lupa bercermin sebelum berteriak! Karena Indonesia adalah Negara Hukum, bukan negara nenek lo (pinjam kata-kata Ahok). Artinya apa pun yang dilakukan KPK adalah bagian dari sistem hukum yang harus kita hormati," ujarnya.

Dedy juga menegaskan bahwa pembuktian seharusnya dilakukan di pengadilan, bukan di media sosial. "Pembuktian itu tempatnya di pengadilan, bukan di X, Twitter Space, TikTok, Facebook, Instagram Story, atau sesi curhat di podcast politik abal-abal. Dan pada akhirnya, kita semua sepakat bahwa Indonesia harus maju dengan pilihan rakyat, melalui mekanisme demokrasi yang konstitusional," tulisnya.

Komentar dari netizen pun bervariasi. Salah satu akun dengan username @Mau66 menyindir, "Orang baik itu tidak pernah bohong. Mana 6 ribu Esemka dan ratusan investor untuk IKN."

Sementara akun @Aan_pbgt mengungkapkan, "Poin nomor dua sebenarnya sentilan bagi PSI sendiri. Dulu teriak penculik tapi sekarang sudah tidak lagi. Cermin saja nggak punya."

Namun, ada juga yang mendukung, seperti @Sunkari1 yang mengatakan, "Betul itu nasihat yang paling bagus dari beliau. Kader PSI harus menjadikan pesan ini sebagai tongkat pembimbing di dunia politik." (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved