Magelang, 5 Desember 2024 – Sebuah video yang memperlihatkan detik-detik seorang sopir truk merobek stiker bergambar wajah Gus Miftah mendadak viral di media sosial. Kejadian ini memicu beragam reaksi publik, terutama terkait perasaan kecewa terhadap sosok Gus Miftah yang belakangan ini mendapat sorotan tajam karena sejumlah ucapannya.
Dalam video tersebut, seorang pria berpakaian kaos kuning terlihat dengan penuh emosi merobek stiker yang terpampang di bagian belakang truknya. “Gampang tahan malu, sobek! Pas muka! Coba, ya, sobek!” ujar pria tersebut sembari meluapkan kekesalannya. Ia juga mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap Gus Miftah, menyebutkan bahwa "Adab lebih tinggi daripada ilmu."
Stiker yang dirobek tersebut memperlihatkan gambar Gus Miftah, yang belakangan ini menjadi sorotan lantaran ucapan-ucapannya yang dianggap kasar, khususnya terhadap kalangan orang kecil. Salah satu pernyataannya yang paling banyak mendapat kritik adalah komentar yang dilontarkannya kepada seorang pedagang es teh saat sedang mengisi kajian.
“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual gob*lok,” ujar Gus Miftah, yang kemudian melanjutkan dengan, “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah, takdir.”
Pernyataan tersebut memicu kemarahan dari banyak pihak, dan video viral ini dianggap sebagai salah satu bentuk protes terhadap ucapan Gus Miftah. Banyak netizen yang menilai bahwa tindakan sopir truk ini merupakan ungkapan kekecewaan terhadap seorang publik figur yang dinilai kurang beretika.
Sejak pernyataan Gus Miftah yang dianggap merendahkan pedagang tersebut, berbagai reaksi muncul dari masyarakat, baik dari mereka yang mengecamnya maupun yang mendukung. Banyak yang menilai bahwa ucapan tersebut sangat tidak pantas dan bertentangan dengan nilai-nilai adab yang harus dijaga oleh seseorang yang berada di posisi publik.
Video yang memperlihatkan tindakan sopir truk ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa netizen berpendapat bahwa tindakan tersebut merupakan ekspresi kekecewaan terhadap perilaku Gus Miftah, sementara yang lain menganggapnya sebagai reaksi yang berlebihan. Tidak hanya menjadi viral, video ini juga mengundang diskusi lebih lanjut mengenai etika dan pengaruh ucapan publik figur terhadap masyarakat.
Kontroversi ini menunjukkan betapa besar dampak dari perkataan seorang figur publik terhadap citra dirinya di mata publik dan betapa pentingnya menjaga etika dalam setiap tindakan maupun ucapan yang dilontarkan. (*)
Editor: Elok WA R-ID