Repelita Bekasi - Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menjadi viral setelah tersebar selebaran proposal anggaran perayaan tahun baru sebesar Rp44 juta. Proposal tersebut diduga digunakan untuk meminta sumbangan.
Dalam unggahan yang beredar di media sosial, proposal tersebut membawa kop surat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Rencana anggaran kegiatan malam tahun baru itu dirinci dalam 15 kategori, mulai dari pembuatan proposal hingga biaya tak terduga.
Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Bekasi, Ariyes Budiman, mengatakan bahwa proposal ormas yang meminta sumbangan merupakan perbuatan yang keliru. Ariyes mengaku pihaknya telah memanggil sosok berinisial ED yang disebut mengeluarkan proposal tersebut.
"Yang bersangkutan (ED) telah dipanggil dan telah diberikan sanksi administrasi. Proposal ormas meminta sumbangan tahun baru adalah perbuatan yang keliru," kata Ariyes dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2024).
Dalam hasil pemeriksaan, Ariyes menyebutkan bahwa ED adalah sosok yang mengeluarkan proposal itu. Kepada Ariyes, ED mengaku bahwa sumbangan itu bukan bersifat paksaan.
"ED menyebut bahwa proposal tersebut sifatnya sukarela dan tidak dipaksa kepada para pelaku usaha. Dirinya juga menyebut bahwa kegiatan tersebut ada santunan anak yatim dan pengajian rutin tahunan. Namun tidak dirinci. Dirinya telah membuat video klarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat yang dirugikan," ungkap Ariyes.
Ariyes memastikan bahwa panitia akan menarik kembali proposal yang telah diedarkan tersebut.
"ED menuturkan bahwa sudah memerintahkan panitia untuk menarik kembali proposal yang telah diedarkan, sesuai dengan jumlah proposal yang telah dikeluarkan oleh panitia acara," tandasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
