Jakarta, 5 Desember 2024 – Gus Miftah kini tengah menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang dinilai tidak pantas terhadap seorang pedagang es teh di Magelang. Sebagai Utusan Presiden, kata-kata kasar yang diucapkannya memicu kecaman luas dari berbagai pihak.
Tidak hanya masyarakat, Gus Miftah bahkan menerima teguran langsung dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Banyak yang menilai bahwa sebagai seorang yang dipanggil dengan gelar ‘Gus’, tutur kata Miftah harus lebih bijaksana, terutama saat berbicara di hadapan publik.
Gelar 'Gus' sendiri bukanlah sembarangan dan harus dihormati. Putra Kiai Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso, K.H. Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar), mengingatkan bahwa panggilan ‘Gus’ seharusnya tidak dijadikan sebagai kebanggaan pribadi.
Dalam keterangan yang diberikan oleh Gus Kautsar kepada NU Online, ia menegaskan bahwa gelar 'Gus' diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa orang tua atau kakek nenek yang memiliki karya dan legacy dalam kehidupan, bukan untuk penghargaan terhadap diri pribadi. Oleh karena itu, kata Gus Kautsar, tidak seharusnya seseorang merasa bangga hanya karena dipanggil dengan sebutan ‘Gus’ tanpa memiliki karya yang jelas.
“‘Gus’ itu bukan penghormatan kepada dirinya. Ini adalah penghargaan untuk jasa orang tuanya. Jadi, kalau ingin dipanggil ‘Kiai’, bangunlah karya sendiri, jangan hanya mengandalkan nasab,” ujarnya.
Gus Kautsar juga merasa heran dengan orang yang begitu bangga dipanggil ‘Gus’, padahal panggilan tersebut lebih kepada menghargai orang tua mereka yang memiliki jasa besar. “Anda dipanggil ‘Gus’ itu untuk mengingatkan bahwa Anda adalah anak dari orang yang hebat. Sekarang, buktikanlah bahwa Anda layak menerima penghormatan tersebut,” tambahnya.
Teguran dan pesan ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi siapa pun yang menggunakan gelar ‘Gus’ untuk tetap rendah hati dan terus berusaha memantaskan diri.(*)
Editor: Elok WA R-ID
