Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] TERBONGKAR Sistem Kerja di Toko Roti Lindayes,Dwi Ayu Sebut tak Ada Kontrak,Layani Anak Bos

 Linda Pantjawati Pemilik Toko Roti Lindayes Diteror, George Sugama Halim Dikirimi Pampers hingga Bra (Tribun)

Repelita, Jakarta 22 Desember 2024 - Sistem kerja di Toko Roti Lindayes mendapat sorotan setelah Dwi Ayu Darmawati, mantan karyawan toko tersebut, mengungkapkan berbagai masalah yang dialaminya selama bekerja.

Ayu mengaku bekerja tanpa kontrak resmi dan hanya melalui wawancara saat melamar pekerjaan. Selain itu, ia menyebut tanggal gajian tidak menentu dan kerap mengalami lembur hingga tengah malam tanpa kejelasan tambahan upah.

"Disini gajinya tidak ada tanggal, jadi keresahan dari teman-teman itu sih," kata Ayu.

Ayu menceritakan ia bekerja dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB, bahkan terkadang hingga pukul 01.00 WIB karena kekurangan tenaga kerja. Ia juga menyebut upah lembur sebesar Rp150 ribu hanya dibayarkan di akhir, tanpa tambahan untuk jam kerja yang melebihi waktu normal.

Awalnya, Ayu melamar sebagai Sales Promotion Girl (SPG). Namun, karena banyak karyawan yang mengundurkan diri, ia akhirnya ditugaskan sebagai kasir.

"Aku sebagai kasir, awalnya pas ngelamar di sana SPG, tapi karena senior saya pada keluar semua, jadi saya ditunjuk sebagai kasir," ungkapnya.

Selain melayani pelanggan di toko, Ayu mengaku kerap diminta melayani kebutuhan pribadi anak pemilik toko, George Sugama. Ia dan rekan-rekannya sering kali diminta untuk mengantarkan makanan ke kamar George, yang kemudian menjadi beban tambahan di tengah pekerjaan mereka.

"Sebelumnya sudah pernah ke kamarnya, nganter makanan ke kamar, tapi saya nggak mau lagi karena kok jadi keseringan. Teman-teman yang lain juga ngeluh, 'gue nih sebenarnya kerja apaan' karena mengganggu pekerjaan, apalagi kalau lagi ramai," katanya.

Ayu yang akhirnya menolak perintah tersebut menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh George Sugama. Setelah kejadian tersebut, Ayu memutuskan untuk mengundurkan diri dan tidak mengambil gaji terakhirnya karena trauma.

"Itu gaji saya yang belum dibayar hanya bulan Oktober. Di situ bos saya sempat menyuruh saya ngambil ke tokonya. Tapi kan karena kondisi saya yang kayak gini nggak memungkinkan untuk saya mengambil gaji ke sana," ujarnya.

Ayu juga menyebut rekan-rekannya yang masih bertahan di toko akhirnya memilih untuk berhenti karena gaji mereka tak kunjung dibayarkan.

"Teman-teman saya masih bekerja karena berharap gaji keluar terlebih dahulu. Tapi memang tetap nggak keluar, akhirnya teman saya keluar semuanya, sekitar tiga orang bagian depan atau kasir," ungkapnya.

Menurut Ayu, pemilik toko Linda Pantjawati sering menahan gaji karyawan hingga tiga bulan.

"Ada beberapa teman saya yang gajinya ditahan, dia bisa mengambil tahun depan, Januari. Setahu saya, setiap penahanan gaji itu tiga bulan," jelasnya.

Setelah keluar dari Lindayes, Ayu beruntung mendapatkan bantuan dari pengusaha Jhon LBF yang memberinya pekerjaan dan kesempatan untuk melanjutkan kuliah di universitas terbaik di Jakarta.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada bang Jhon, dan teman-teman lain yang sudah membantu dan memberikan bantuan hukum kepada saya untuk menyelesaikan kasus ini dan memberikan pekerjaan di perusahaan beliau. Dan memberikan beasiswa kuliah di universitas terbaik di Jakarta," tandasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved