Nama Silfester Matutina, belakangan jadi sorotan publik usai dirinya beradu kepintaran dengan Rocky Gerung di salah satu acara stasiun televisi swasta pada Selasa, 3 September 2024 lalu.
Dirinya kerap menyerang Rocky Gerung dengan berbagai opini. Waketum TKN Prabowo-Gibran ini akhirnya dikuliahi oleh Rocky Gerung dengan pandangan-pandangan dari para filsuf.
Silfester mengaku banyak membaca buku-buku yang dijadikan sumber oleh Rocky Gerung, salah satunya buku karya Leo Tolstoy.
Alhasil netizen pun beramai-ramai mencari siapa sosok Silfester Matutina, tak terkecuali riwayat pendidikan Relawan Jokowi ini.
Namun setelah dikuliti, riwayat pendidikan Silfester Matutina dianggap mencurigakan.
Salah satu netizen dengan akun X @CakKhum mengungkap bahwa Silfester Matutina mendapatkan gelar Sarjana Hukum setelah menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Hukum di Universitas Wiraswasta Indonesia.
“Si Silfester Matutina yang memaki Rocky Gerung ini kuliahnya di Universitas Wiraswasta Indonesia, yang kampusnya di Ruko,” tulis pemilik akun X @CakKhum sebagaimana dikutip SketsaNusantara.id.
Terlihat dari beberapa foto yang beredar, nampak Universitas Wiraswasta Indonesia beroperasi di ruko lantai 3.
Berdasarkan penelusurannya, izin Universitas Wiraswasta Indonesia bahkan telah dicabut oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kemendikbudristek.
Pencabutan izin Universitas Wiraswasta dilakukan pada tahun 2022.
Kampus yang berlokasi di Kabupaten Bogor ini menjadi salah satu dari 52 perguruan tinggi swasta yang melakukan pelanggaran pada tahun 2022-2023.
Silfester Matutina sendiri terdaftar sebagai mahasiswa dengan NIM 211601xxx yang masuk pada tahun 2016 dengan status terakhir lulus pada tahun 2019/2020 Genap.
Alhasil, netizen pun mulai ramai-ramai meragukan keabsahan gelar Sarjana Hukum yang disandang Silfester Matutina.
“Pantesan ditanyain pacta sunt servanda aja gatau, yang mana itu udh jadi pengetahuan umum mahasiswa hukum,” komentar akun X @diabaxxx
“iya mgkn dia tersinggung berat sm rocky, dan udah lupa mengenai pacta sunt servanda… ini gue inget, bahasan ini di semester 1
silfester tp gak bs kontrol emosi, kepancing dia sm umpannya rocky gerung,” balas komentar akun X @thenamesxxx
“Udah kelas Karyawan ,matkul hanya seminggu sekali ,di Cabut lagi .
Terus Gelar SH nya gimana tuh ke absahanya ?
Apa Pinjam legalisir UT yg lain,” tulis akun X @keepithink_cxxx
“Kampus Bodong,” komentar akun X @iiilllyyyaaaxxx seperti dikutip dari sketsa
Pengamat politik, Rocky Gerung, mengkritik Gibran Rakabuming Raka sebagai seorang koruptor usai menerima uang dari berbagai macam menteri ayahnya, Joko Widodo, setiap Sabtu.
Hal itu terungkap ketika Rocky menjadi seorang narasumber di acara debat di salah satu stasiun tv swasta pada Selasa (3/9/2024).
Ia awalnya membantah bahwa kritikan yang selama ini dilontarkan ke Jokowi karena didasari kebencian. Ia mengklaim hubungan Jokowi dengan dirinya baik-baik saja.
Bahkan, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, datang sendiri ke rumah Rocky untuk meminta dikritik.
"Gibran ke rumah saya. 'Om Rocky, saya mau belajar'. 'Duduk di situ luh, kalau mau belajar tuh'. 'Kasih saya kritik Om Rocky," ujar Rocky menirukan percakapannya dengan Gibran seperti dikutip dari acara Rakyat Bersuara di iNews yang tayang pada Selasa (3/9/2024).
Kepada Gibran, Rocky tidak hanya mengkritiknya, tetapi juga adik mertuanya, Bobby Nasution.
"Anda belum saya kritik karena belum jadi wakil presiden. Pada waktu itu, dia wali kota (Surakarta), saya kritik," ujarnya.
Dalam pertemuan di rumahnya itu, Gibran sempat bercerita bahwa setiap Sabtu, menteri mendatanginya dan memberikan uang.
"Setiap Sabtu, berbagai macam menteri datang ke dia, kasih duit supaya Solo.... Saya bilang you koruptor tuh. Saya kasih kritik dia enggak marah," ujarnya.
Selain minta dikritik, Gibran datang ke rumah Rocky karena bosan dengan kuliah-kuliah yang diberikan PDI Perjuangan.
"'You datang sebagai apa?' 'Mendua om, saya juga datang karena saya bosan ikut-ikut di sekolah PDI Perjuangan'," ujar Rocky.
Rocky melanjutkan bahwa dirinya konsisten untuk menjadi seorang kritikus. Ia menolak tawaran menjadi pejabat di pemerintahan.
"Saya memilih menjadi kritikus, orang menawarkan jadi pejabat enggak mau. Saya mau jadi kritikus saja. Jadi saya mau jujur katakan itu. Jadi, tidak semua yang kotor itu tidak berguna," katanya.
[VIDEO]
Tidak Akan Dipidana
Rocky Gerung mengaku dirinya getol mengkritik dan mencaci maki Joko Widodo. Dia yakin tidak akan terjerat pidana melakukan perbuatan itu. Sebab, pasal penghinaan presiden sudah lenyap.
"Saya tetap akan kasih kritik, apapun itu hak saya dan tidak mungkin saya dipidana kalau saya caci maki Jokowi atau saya muji Jokowi. Pasal itu tidak ada lagi, tidak ada lagi Pasal Penghinaan Presiden. Udah hilang," ujar Rocky seperti dikutip dari Rakyat Bersuara yang tayang di iNews pada Selasa (3/9/2024).
Pasal itu dihilangkan berkat perjuangannya saat bekerja di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) pada tahun 1998.