Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Partisipasi Rendah di Pilpres Iran Setelah Kematian Ebrahim Raisi

 

Pemilihan presiden (pilpres) mendadak di Iran telah dimulai pada Jumat (28/06/2024), dengan kondisi ekonomi yang stagnan dan penolakan terhadap sistem teokrasi yang berkuasa telah membebani para pemilih.

Tempat-tempat pemungutan suara di seluruh Republik Islam dibuka pada pukul 8 pagi waktu setempat. Foto-foto dan rekaman-rekaman yang dirilis oleh media pemerintah sebagian besar menunjukkan antrean yang didominasi oleh perempuan yang mengenakan cadar dan tidak banyak pemuda yang terlihat hadir.

Partisipasi dalam dua pemilu besar terakhir di Iran mencapai rekor terendah, mencerminkan tingkat ketidakpopuleran dan ketidakpuasan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemerintahan ulama yang dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Mahmoud Sadeghi, seorang politisi reformis terkenal dan mantan anggota parlemen, menulis dalam sebuah postingan di X bahwa ia mengamati “partisipasi jauh lebih rendah dari yang diperkirakan” ketika ia keluar untuk memberikan suara di sebuah lingkungan yang sibuk di pusat Teheran pada pukul 11 pagi waktu setempat.

Para pemilih dihadapkan dengan empat kandidat: reformis Masoud Pezeshkian, kandidat garis keras Saeed Jalili dan Mohammad Baqer Qalibaf, serta ulama konservatif Mostafa Pourmohammadi. Pemilihan mendadak ini diadakan setelah Ebrahim Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter bulan lalu.

Ekonomi Iran telah dikenai sanksi keras oleh AS sejak Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir penting dengan Republik Islam pada 2018. Mata uangnya, rial, sejak itu telah kehilangan lebih dari 70% nilainya terhadap dolar di pasar terbuka yang tidak diatur.

Ulama yang berkuasa dan Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) yang kuat menghadapi tingkat ketidakpuasan publik yang meningkat, termasuk protes yang mematikan pada 2022 setelah seorang wanita muda meninggal dalam tahanan polisi. Wanita tersebut ditangkap karena dianggap melanggar aturan berpakaian agama.

Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi. (Sumber: Bloomberg)
Protes di Kedutaan

Sejumlah video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang melakukan protes di luar kedutaan Iran, tempat kotak suara telah disiapkan bagi warga negara yang tinggal di luar negeri, termasuk London, Berlin, dan Melbourne. Namun, video-video tersebut tidak dapat diverifikasi langsung oleh Bloomberg.

Unit penelitian lembaga penyiaran negara dan Badan Pemungutan Suara Mahasiswa Iran yang dikelola negara memperkirakan jumlah pemilih akan berkisar antara 48% dan 53%, menurut angka yang diterbitkan pada Selasa. Jumlah tersebut sebanding dengan rekor jumlah pemilih yang mencapai rekor terendah, yaitu 48,5%, ketika Raisi terpilih pada 2021. Jumlah tersebut jauh lebih kecil daripada partisipasi 70% yang dilaporkan pada 2017, ketika ulama moderat Hassan Rouhani terpilih kembali dengan kemenangan telak.

Badan-badan pemungutan suara belum merilis perkiraan jumlah pemilih di hari pemungutan suara. Namun sebelumnya pada Jumat, Khamnei menegaskan kembali seruan yang dia sampaikan kepada publik awal pekan ini yang mendesak mereka "untuk melakukan pemungutan suara dengan serius dan berpartisipasi dalam ujian politik yang penting ini," demikian dilaporkan kantor berita semi-resmi Tasnim mengutip pernyataan Khamnei yang diberikan kepada wartawan setelah memberikan suara.

Ini adalah pesan yang akan diikuti oleh para pengikut dan pendukung setianya yang cenderung sangat religius dan memiliki pandangan politik garis keras. Namun, pesan tersebut kemungkinan tidak diperhatikan oleh generasi muda di pusat-pusat perkotaan.

Sumber Berita / Artikel Asli : bloomberg

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved