Amien Rais memberikan dukungannya terhadap usulan untuk kembali memilih Presiden melalui MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat).
Hal ini dilatarbelakangi oleh kekhawatirannya terhadap dominasi pengaruh "cukong" dalam politik tanah air.
Menurut Amien Rais ini mengacu pada pernyataan sebelumnya dari Mahfud MD yang menyoroti bahwa sebagian besar calon kepala daerah dalam pemilihan langsung didanai oleh "cukong".
Amien Rais menjelaskan fenomena ini berpotensi merusak proses demokrasi yang seharusnya bersih dan adil.
"Mahfud MD menyebutkan bahwa 90% calon gubernur, walikota, atau bupati didanai oleh cukong. Saya setuju dengan pernyataan ini," ujar Amien Rais yang dikutip dari youtube kompas.
Menurut Amien Rais situasi ini menunjukkan bahwa pengaruh uang dalam politik sangat dominan.
Sehingga mempengaruhi integritas proses pemilihan kepala daerah dan bahkan nasional.
Amien Rais menyoroti bahwa mayoritas penduduk Indonesia masih terbatas dalam pendidikan, yang membuat mereka rentan terhadap pengaruh dan manipulasi politik.
"Sebagian besar penduduk kita belum lulus dari SMP, sementara proses politik semakin dipengaruhi oleh uang dan kepentingan tertentu," tambahnya.
Amien Rais meyakini bahwa dengan mengembalikan proses pemilihan Presiden melalui MPR dapat mengurangi dominasi uang dalam politik.
Serta memastikan proses pemilihan yang lebih transparan dan adil bagi kepentingan rakyat.
Dengan mendukung usulan agar pemilihan Presiden dilakukan kembali oleh MPR, Amien Rais berharap bisa mengurangi pengaruh negatif cukong dalam politik Indonesia serta menciptakan proses pemilihan yang lebih bersih dan adil.
Ia menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam memilih pemimpin bangsa demi masa depan yang lebih baik dan demokratis.
"Dengan kembali memilih Presiden melalui MPR, kita bisa mengurangi pengaruh negatif dari cukong dan memastikan bahwa kepemimpinan negara dipilih berdasarkan kejujuran dan kualitas, bukan sekadar berdasarkan kekayaan dan dukungan finansial," tutup Amien Rais.***
%20(Custom).jpg)
