Sebanyak 13 penumpang dilarikan ke rumah sakit akibat insiden terjun bebas yang dialami pesawat Korean Air rute Korea Selatan menuju Taiwan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (22/6/2024) ketika pesawat Korean Air yang membawa sebanyak 125 penumpang mengalami insiden terjun bebas hingga membuat pesawat harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan.
Menurut Kantor Berita Yoonhap, pesawat mendeteksi masalah dengan sistem tekanan udaranya 50 menit setelah lepas landas.
“Pada saat kejadian, pesawat tersebut sedang terbang di atas pulau resor Jeju di Korea Selatan,” kata Yoonhap.
Sementara itu, layanan pendeteksi penerbangan, Flightradar24 mengungkapkan bahwa pesawat tersebut sempat turun drastis hingga 25.000 kaki (7,6 km) dalam waktu sekitar delapan menit.
Pesawat kemudian kembali ke Bandara Incheon, Korea Selatan sekitar pukul 19.40 waktu setempat.
Reaksi Penumpang Korean Air
Seorang pria bermarga Tseng yang pergi ke Korea Selatan untuk perjalanan bisnis mengatakan anak-anak yang berada di dalam pesawat menangis ketika masker oksigen diturunkan.
“Semua penumpang panik dan takut jika pesawat itu akan jatuh ke tanah,” kata penumpang tersebut kepada Taipei Times.
Sementara penumpang lain di pesawat yang bermarga Hsu mengatakan bahwa dia merasa ada sesuatu yang salah karena pesawat tampak melayang di udara dan pramugari tetap duduk di kursinya.
“Saya dan putri saya langsung mengenakan masker oksigen ketika pesawat terjun dari ketinggian. Putri saya sontak menangis ketika kejadian itu terjadi dan dia mengalami sakit di bagian telinga dan sakit kepala,” katanya.
Setelah insiden itu, pihak maskapai Korean Air kemudian menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut
“Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang dalam penerbangan tersebut, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan ketidaknyamanan (yang disebabkan oleh penundaan), termasuk menyediakan akomodasi,” kata juru bicara Korean Air.
Pihak maskapai juga akan menyelidiki kasus tersebut dan berjanji akan melakukan pemeliharaan semua pesawat.
“Kami sedang menyelidiki penyebab pasti dari pengalihan tersebut, dan berencana untuk melakukan pemeliharaan pada pesawat setelah pemeriksaan,” kata juru bicara itu.
Penerbangan kemudian dilanjutkan pada Minggu (23/6/2024) pagi dengan pesawat berbeda sekitar 19 jam setelah jadwal keberangkatan awal.
%20(Custom).jpg)
