Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Banyak Kepura-puraan dalam Hubungan Jokowi dan Prabowo

 


Pegiat media sosial Tonanda Putra menilai banyak kepura-puraan dalam hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, sehingga hubungan keduanya bukan hubungan yang hangat.

Dan menurutnya hubungan Jokowi dengan Prabowo Subianto tidak sehangat hubungan Ketua Umum Partai Gerindra itu bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, salah satunya terlihat melalui program makan siang gratis dan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Mana kepikirin kasih gratisan makan siang skala nasional yang anggarannya lebih besar daripada pembiayaan IKN, bagi Jokowi IKN lebih penting," ucap Tonan, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Rabu (8/5).

"Memang sebenarnya hubungan mereka tidak hangat, hubungan mereka bukanlah hubungan yang hangat, banyak kepura-puraan ya pastinya tidak sehangat hubungan Prabowo dengan Megawati yang sudah bikin Jokowi kebakaran poni," imbuhnya.

Sementara itu, Mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998, Prof. Soedrajad Djiwandono mengungkapkan pandangannya mengenai sejumlah program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, seperti makan siang gratis hingga pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

Ia berpendapat bahwa makan siang gratis merupakan program yang penting untuk mengatasa permasalahan gizi di Indonesia, seperti stunting. "Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat," kata Soedrajad dalan program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024), dikutip dari Kompas TV.

Kemudian ketika ditanya mengenai IKN, Soedrajad mengatakan jika belum mampu maka sebaiknya tidak dilakukan, karena banyak yang harus dibangun. "Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok," ucapnya.

"Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia merasa program makan siang gratis yang akan memakan dana sebesar Rp450 triliun setiap tahunnya lebih penting dikerjakan demi membangun Indonesia untuk generasi mendatang.

"Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok. Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah. Saya sangat yakin soal itu," pungkasnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : populis

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved