Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mendesak Kongres untuk menyetujui penjualan jet tempur F-15 ke Israel senilai total $18 miliar, sambil menolak seruan untuk membatasi penjualan senjata AS ke negara Yahudi tersebut karena serangan militernya. di Jalur Gaza, media AS melaporkan, mengutip para pejabat AS.
Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengirimkan pemberitahuan informal kepada dua komite kongres yang mendesak mereka untuk memulai pertimbangan legislatif atas penjualan pesawat tersebut, lapor surat kabar tersebut. Kesepakatan itu diharapkan mencakup amunisi, pelatihan untuk mengoperasikan pesawat tempur, dan bantuan lainnya.
Pada saat yang sama, para pejabat AS mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya lima tahun bagi Israel untuk menerima jet tersebut.
Sementara itu, para pejabat Israel mengatakan bahwa negaranya akan segera mendekati Washington dengan pesanan baru untuk jet tempur F-35, lapor surat kabar tersebut.
Awal pekan ini, media melaporkan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk memasok jet tempur dan rudal ke Israel dalam beberapa tahun ke depan. Israel dapat menerima hingga 50 kendaraan, 30 rudal canggih jarak menengah AIM-120, dan komponen untuk mengubah bom menjadi amunisi berpemandu presisi.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu. Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera. Lebih dari 32.900 orang telah terbunuh sejauh ini di Jalur Gaza, menurut pihak berwenang setempat. [SP-TK]
