Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada hari Jumat bahwa “langkah-langkah yang tersebar” untuk bantuan Gaza tidaklah cukup setelah Israel mengatakan kepada PBB bahwa mereka akan mengizinkan “peningkatan yang berarti” dalam bantuan.
“Tidaklah cukup hanya dengan melakukan tindakan yang tersebar – kita memerlukan perubahan paradigma,” kata Guterres kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
Dia sebelumnya mengatakan bahwa setelah pembunuhan tujuh pekerja kemanusiaan dari World Central Kitchen yang dilakukan Israel, PBB “diinformasikan oleh pemerintah Israel tentang niatnya untuk memungkinkan peningkatan yang berarti dalam bantuan kemanusiaan yang didistribusikan di Gaza.”
Israel mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan mengizinkan pengiriman bantuan “sementara” ke Gaza utara yang terancam kelaparan, beberapa jam setelah Amerika Serikat memperingatkan kemungkinan perubahan kebijakannya mengenai perang Israel melawan militan Hamas.
Warga Palestina di Gaza utara rata-rata hanya mengonsumsi 245 kalori per hari – kurang dari sekaleng kacang-kacangan – sejak Januari, menurut badan amal Oxfam.
Badan-badan amal menuduh Israel memblokir bantuan, namun Israel membela upaya mereka dan menyalahkan kekurangan tersebut pada ketidakmampuan kelompok-kelompok tersebut untuk mendistribusikan bantuan begitu mereka masuk.
Perang Gaza yang paling berdarah dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel yang mengakibatkan kematian 1.170 orang. Warga Israel dan orang asing, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Militan Palestina juga menyandera sekitar 250 orang, sekitar 130 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut tentara telah tewas.
Kampanye pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.091 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, sementara PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan yang “bencana”. [ARN]
