NEW YORK: Gempa bumi mengguncang kawasan metropolitan New York City yang berpenduduk padat pada Jumat pagi, kata Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey). Penduduk di wilayah Timur Laut melaporkan gempa bumi terjadi di wilayah yang masyarakatnya tidak terbiasa merasakan adanya pergerakan tanah.
Badan tersebut melaporkan gempa dengan kekuatan awal 4,8, berpusat di dekat Lebanon, New Jersey, atau sekitar 75 mil sebelah barat New York City dan 50 mil sebelah utara Philadelphia. USG.S. Angka-angka menunjukkan bahwa gempa tersebut mungkin dirasakan oleh lebih dari 42 juta orang.
Departemen Pemadam Kebakaran New York mengatakan tidak ada laporan awal mengenai kerusakan. Walikota New York Eric Adams telah diberitahu tentang gempa tersebut, kata juru bicaranya Fabien Levy, sambil menambahkan, “Meskipun kami tidak memiliki laporan mengenai dampak besar saat ini, kami masih melakukan penilaian dampaknya.”
Di tengah kota Manhattan, hiruk-pikuk lalu lintas menjadi semakin nyaring ketika para pengendara membunyikan klakson di jalanan yang bergetar sejenak. Beberapa warga Brooklyn mendengar suara ledakan dan gedung mereka berguncang. Di sebuah apartemen di East Village Manhattan, seorang warga California yang lebih rawan gempa menenangkan tetangganya yang gelisah.
Di sebuah kedai kopi di kawasan Lower Manhattan, pelanggan berbincang karena gempa tak terduga yang mengguncang peralatan makan dan mengguncang konter beton. “Saya melihat pintu bergetar pada kusennya,” kata India Hays, seorang barista. “Saya pikir pasti tidak akan ada gempa bumi di sini.”
Orang-orang di Baltimore, Philadelphia, Connecticut dan daerah lain di Timur Laut melaporkan adanya guncangan. Getaran yang berlangsung selama beberapa detik terasa hingga 200 mil jauhnya di dekat perbatasan Massachusetts-New Hampshire.
Gubernur New York Kathy Hochul memposting di X bahwa gempa dirasakan di seluruh negara bagian. “Tim saya sedang menilai dampak dan kerusakan apa pun yang mungkin terjadi, dan kami akan memberikan informasi terbaru kepada publik sepanjang hari,” kata Hochul.
Guncangan tersebut membangkitkan kenangan akan gempa bumi pada 23 Agustus 2011 yang mengguncang puluhan juta orang dari Georgia hingga Kanada. Dengan kekuatan 5,8 SR, gempa ini merupakan gempa terkuat yang melanda Pantai Timur sejak Perang Dunia II. Pusat gempa berada di Virginia.
Gempa bumi tersebut meninggalkan retakan di Monumen Washington, mendorong evakuasi Gedung Putih dan Capitol, serta mengguncang warga New York tiga minggu sebelum peringatan 10 tahun serangan teror 11 September. [ARN]
