LONDON: Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al-Khalifa pada hari Sabtu bertemu dengan menteri luar negeri AS di Manama untuk membahas masalah regional.
Putra mahkota dan Antony Blinken “membahas upaya untuk mencapai gencatan senjata setidaknya enam minggu di Gaza sebagai bagian dari kesepakatan untuk menjamin pembebasan sandera,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Pangeran Salman menekankan “sikap tegas kerajaan terhadap perjuangan Palestina dan komitmen teguhnya untuk mencapai solusi damai, abadi dan adil dalam mendukung hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata kantor berita Bahrain. BNA melaporkan.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya melindungi nyawa warga sipil, deeskalasi, melepaskan sandera dan tahanan, dan menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sementara itu, Blinken “berjanji untuk melanjutkan koordinasi erat dengan mitra regional dan internasional untuk mendorong ketenangan selama bulan suci Ramadhan dan mempersiapkan fase pasca-konflik,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.
Kedua belah pihak juga membahas “serangan Houthi yang sembrono dan berbahaya terhadap pelayaran komersial di Laut Merah dan menegaskan kembali komitmen bersama mereka terhadap hukum internasional dan kebebasan navigasi,” tambah Miller, dan Blinken menyatakan penghargaan atas “kontribusi penting” Bahrain terhadap keamanan maritim.
Pangeran Salman mencatat peran penting Amerika dalam menegakkan perdamaian internasional, melindungi dan mengamankan navigasi maritim internasional, dan mendorong arus bebas perdagangan internasional, BNA melaporkan.
Dia menyoroti kekuatan kemitraan strategis Bahrain-AS yang telah lama terjalin dan mengatakan kerajaan berkomitmen untuk memajukan kerja sama dan koordinasi bilateral sejalan dengan MoU dan perjanjian antara kedua negara. [ARN]
