Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pemboman Yugoslavia pada tahun 1999 sebagai tragedi besar, dan menambahkan bahwa Barat sebenarnya melancarkan perang di Eropa pada saat itu.
Pada tahun 1999, konfrontasi bersenjata antara separatis Albania dari Tentara Pembebasan Kosovo dan tentara serta polisi Serbia menyebabkan pemboman Yugoslavia oleh pasukan NATO, yang dimulai pada tanggal 24 Maret dan berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Pihak berwenang Serbia mengatakan sekitar 2.500 orang, termasuk 89 anak-anak, tewas dan sekitar 12.500 orang terluka dalam pemboman tersebut. Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan penggunaan senjata uranium menyebabkan peningkatan jumlah pasien kanker di negaranya. [SP-TK]